TEMPO.CO, Manado - Perkembangan pesat dunia seni merajah tubuh alias tato bisa menjadi bidang ekonomi kreatif baru di Indonesia. Nilai jual tato saat ini yang cukup tinggi membuat artis tato bermunculan di seluruh daerah di Indonesia.
Hal ini diakui Presiden Indonesian Sub-Culture—komunitas pencinta tato dan piercing—E. Kurdian B. Pangaribuan kepada Tempo. Menurut Ucha—sapaan akrabnya—saat ini tato telah menjadi industri yang bisa menghidupi keluarga.
"Semakin banyak yang suka merajah tubuhnya dengan tato, tentu membuat industri tersebut untuk saat ini cerah. Dengan alat tato yang mudah dibeli, kini seni tato jadi bidang baru untuk ekonomi kreatif," katanya.
Hal senada disampaikan Bagus Ferry, owner Magic Ink—majalah tato satu-satunya di Indonesia. Menurut dia, kini siapa saja yang punya kemampuan melukis atau menggambar bisa terjun ke dunia ini.
Ferry menyebutkan tato, yang kini tak lagi dilarang walaupun masih sering dianggap sebelah mata di tengah masyarakat, telah menjadi tren untuk semua kalangan dalam mengekspresikan diri mereka.
"Intinya, tato kini bukan lagi identik dengan yang sangar-sangar. Apalagi Indonesia itu terkenal juga dengan tato tradisionalnya yang memang asli, seperti di Dayak maupun di Mentawai," tuturnya.
ISA ANSHAR JUSUF