TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Prijanto, mengatakan bermain olahraga apa saja memerlukan kecocokan.
"Nama geng bisa dipakai sebagai bahasa gaul atau kelakar," kata Prijanto, yang menjabat Wakil Gubernur DKI pada masa Gubernur Fauzi Bowo, saat dihubungi, Rabu, 27 April 2016.
Dia menyatakan tak tahu-menahu soal geng golf yang dikatakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Geng itu, menurut Ahok, sebagai forum melobi kebijakan dan kenaikan pangkat. "Saya tidak mengerti dan tidak punya data. Wong saya stik golf saja tidak punya," ucap Prijanto.
Namun, ujar Prijanto, pihak-pihak yang tidak suka dengan sebutan "geng" akan memandangnya negatif. "Itu semua bergantung pada siapa dan maunya apa dia ngomong (begitu)," tuturnya.
Prijanto mengatakan banyak hal yang bisa dibicarakan ketika seseorang berolahraga bersama rekan-rekannya. "Situasional dan bergantung pada urgensi masing-masing kelompok itu," ucapnya.
Saat ditanya mengenai tuduhan Ahok terhadap Rustam Effendi bahwa mantan Wali Kota Jakarta Utara itu termasuk dalam geng golf tersebut, Prijanto menjawab, "Jika sampai Wali Kota Jakarta Utara mundur, berarti sebutan Rustam punya geng golf tentu bukan dalam konteks bahasa gaulnya Ahok, kan?"
Senin lalu, Ahok mengungkapkan adanya geng golf dalam struktur pemerintahan DKI Jakarta yang digunakan sebagai tempat melobi kebijakan dan kenaikan jabatan. Ahok pun menyebut Rustam Effendi sebagai anggota geng itu.
Namun Rustam mengaku tak tahu-menahu soal geng golf itu. Walaupun begitu, dia kerap bermain golf dua kali dalam sebulan. Tapi dia membantah apabila uang bermain golf berasal dari dana operasional dari Ahok sebesar Rp 50 juta per bulan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI