TEMPO.CO, Denpasar - Pakar seni tari Bali, I Made Bandem, mengapresiasi acara body painting atau seni lukis tubuh yang ditampilkan 30 mahasiswa anggota Komunitas Bergambar dari Program Studi Seni Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk peringatan Hari Bumi. Bandem mengatakan tema the bird yang diangkat Komunitas Bergambar sangat berbeda dibanding tema-tema body painting profesional di Bali.
"Saya kira ini salah satu tindakan yang bagus mengembangkan kesenian," katanya saat ditemui Tempo di Taman Budaya Bali, Jumat malam, 29 April 2016.
Bandem menilai perkembangan body painting di Bali sudah mendapatkan pengaruh dari internasional. Saat ini, ucap dia, para perupa body painting perlu melakukan banyak eksperimen. "Bagi saya, dalam seni body painting, ada banyak tantangan untuk mencari karakter yang tepat, karena bentuk tubuh wanita berbeda-beda," ujarnya.
Menurut dia, tema burung ketika dituangkan dalam seni body painting menjadi sangat menarik, karena biasanya burung identik dengan seni tari. Ia berharap, dari acara tersebut, lahir karya-karya yang lebih ekspresif untuk perkembangan dunia seni di Bali.
"Suatu saat ini (body painting) bisa berkembang, tidak hanya dilukis di tubuh model, tapi penari-penari Bali yang pintar menari itu (misalnya) dilukis burung cenderawasih pasti bagus sekali," tuturnya. "Model yang bisa menggerakkan (lukisan) akan lebih ekspresif."
Baca Juga:
Bagi Bandem, karya 30 mahasiswa semester II itu sudah cukup memiliki karakter. Walaupun demikian, kata dia, masih ada beberapa kelemahan yang penting untuk diperbaiki. "Masih banyak garis yang tidak jelas dan soal pemilihan warna, walaupun sudah diatur dari awal," ucapnya.
BRAM SETIAWAN