Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurnalis Prancis Menyusup ke Markas ISIS, Ini Temuannya  

image-gnews
Emad dan kakaknya Murad, anak-anak Yazidi yang berhasil meololoskan diri dari kamp pelatihan ISIS yang sekarang berada di kamp pengungsi Duhok, Irak, 19 April 2016. Anak laki-laki dari masyarakat minoritas Yazidi, pernah diberikan pelatihan seperti ideologi dan perang oleh ISIS. REUTERS/Ahmed Jadallah
Emad dan kakaknya Murad, anak-anak Yazidi yang berhasil meololoskan diri dari kamp pelatihan ISIS yang sekarang berada di kamp pengungsi Duhok, Irak, 19 April 2016. Anak laki-laki dari masyarakat minoritas Yazidi, pernah diberikan pelatihan seperti ideologi dan perang oleh ISIS. REUTERS/Ahmed Jadallah
Iklan

TEMPO.CO, Paris - Seorang wartawan Prancis berhasil menyusup ke satu sel kelompok ekstremis Islam untuk merekam aktivitas dan rencana serangan yang akan mereka lakukan atas nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia melakukan penyelidikan dan membuat sebuah film dokumenter berjudul Tentara Allah.

Seperti dikutip dari laman Channel News Asia, wartawan muslim yang menggunakan nama samaran Said Ramzi itu merekam dengan kamera tersembunyi.

Hasil karya jurnalistik Ramzi akan ditayangkan di Prancis, Senin malam, 2 Mei 2016, waktu setempat. Tujuan penayangan ini untuk memberikan wawasan kepada anak-anak muda yang berpotensi dan terancam direkrut ekstremis.

Ramzi bercerita bahwa ia seorang muslim yang terlibat serangan 13 November di Paris, yang menewaskan 130 orang.

"Tujuan saya untuk memahami apa yang terjadi di dalam kepala mereka.  Salah satu pelajaran utama adalah bahwa saya tidak pernah melihat apa pun berkaitan dengan Islam dalam urusan ini. Tidak ada keinginan memperbaiki dunia. Hanya kebingungan, frustrasi, rasa ingin bunuh diri," ujar Ramzi.

"Mereka mengalami nasib sial saat lahir di era ISIS. Hal ini sangat menyedihkan. Mereka adalah anak-anak yang mencari sesuatu dan itulah yang mereka temukan," ucapnya.

Untuk berkontak dengan kelompok ISIS, Ramzi mengatakan langkah pertama cukup mudah, yakni bergabung dan berinteraksi dengan orang-orang yang berbicara tentang jihad di Facebook.

Kemudian dia bertemu dengan orang yang disebut sebagai "emir" dari kelompok yang jumlahnya sekitar selusin pemuda. Beberapa dari mereka lahir dari keluarga muslim, sementara lainnya mualaf. Pertemuan terjadi di Chateauroux, sebuah kota di pusat-barat Prancis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

'Emir' katanya adalah warga negara Prancis-Turki bernama Oussama. Dalam pertemuan pertama itu, mereka ia mencoba meyakinkan Ramzi bahwa dia tahu tentang Abu Hamza--surga yang menantinya jika ia melakukan misi bunuh diri.

"Menuju surga itu adalah jalan," kata Oussama dengan senyum dingin di wajahnya, sebagaimana terlihat dalam rekaman. "Ayo, saudara, mari kita pergi ke surga, perempuan menunggu kita di sana dengan malaikat sebagai pembantu. Anda akan memiliki istana, kuda bersayap emas, dan batu rubi."

Dalam  satu pertemuan di depan sebuah masjid di Stains, pinggiran Paris, anggota kelompok itu  tampak menunjuk sebuah pesawat yang mendekati Bandara Bourget. "Dengan satu roket peluncur, Anda dapat dengan mudah mendapatkan salah satu dari mereka. Anda melakukan sesuatu seperti itu dalam nama ISIS, dan Prancis akan trauma selama satu abad."

Ramzi mengatakan, selain Oussama, beberapa anggota kelompok telah mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah. Oussama ditangkap oleh polisi Turki dan diserahkan ke Prancis. Selama 5 bulan ia mendekam di penjara.

Sementara itu, ia harus menjalani wajib lapor di kantor polisi setempat sekali sehari. Namun ia tetap berhubungan dengan kelompoknya melalui aplikasi pesan enkripsi, Telegram, mengatur pertemuan di mana mereka berencana meluncurkan serangan.

"Kita harus menyerang sebuah pangkalan militer," kata Oussama. "Ketika mereka makan, mereka semua berbaris ... ta-ta-ta-ta-ta," ucapnya, meniru suara tembakan senjata otomatis.
 
CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

2 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

10 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

11 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

11 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

11 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

12 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

16 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

17 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

20 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

20 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."