TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar nelayan tradisional di Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Mukomuko Selatan, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sebulan terakhir takut melaut karena ombak besar melanda perairan laut di wilayah ini.
"Sudah sebulan ini 50 persen nelayan di sini perai atau istirahat melaut. Nelayan takut dengan ombak besar," kata pejabat sementara Kepala Desa Pasar Ipuh Muchtarudin di Mukomuko, Kamis, 5 Mei 2016.
Ia menyatakan, dari puluhan perahu nelayan tradisional di wilayah itu, hanya sekitar 50 persen masih berani melaut saat ombak besar sekarang ini.
Dia menjelaskan, nelayan setempat istirahat melaut bukan hanya karena takut ombak besar, melainkan juga lantaran hasil tangkapan nelayan yang menurun.
Karena itu, ucap dia, sebagian besar nelayan tersebut memilih istirahat melaut sambil mencari kesibukan lain, salah satunya memperbaiki kerusakan alat tangkapnya.
"Ada juga nelayan yang bekerja ke sawah. Apalagi saat ini petani setempat sedang nyabit atau memotong batang tanaman padi yang sedang panen," ujarnya.
Menurut dia, saat ini nelayan setempat yang melaut masih mendapat berbagai jenis ikan, salah satunya soaso. Tapi jumlahnya tidak banyak.
Nelayan juga mendapat lobster, tapi jumlah tangkapannya juga tidak sebanyak biasanya.
ANTARA