TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan nilai capaian ujian nasional tingkat sekolah menengah atas dan sederajat tahun ini menurun dibanding tahun lalu. "Pertama, karena bertahun-tahun, pelaksanaan ada ketidakjujuran yang massif," ucap Anies saat ditemui di kantornya, Senayan, Jakarta, Senin, 9 Mei 2016.
Anies berujar, capaian nilai UN menurun karena tingkat kejujuran peserta ujian meningkat di sekolah-sekolah. Ia menyebutkan, sejak 2015, pihaknya serius dalam menata integritas sekolah-sekolah di Indonesia. "Yang sekarang ini cermin kinerja (siswa) sesungguhnya."
Ketika ditanyakan soal cara mengukur kejujuran, Anies mengakui bahwa mengukur kejujuran sulit, bahkan lebih mudah mengukur kecurangan. Namun, tutur dia, yang dilihat adalah pola kerja sama antarpribadi atau yang terstruktur.
"Skalanya 0-100. Kalau ditemukan pola yang sama sebanyak 25 persen dari siswa, tinggal kurangi 100 persen, jadi angka integritasnya 75 persen," kata Anies.
Selain itu, menurut Anies, hal lain yang menyebabkan penurunan capaian nilai UN adalah semakin banyak sekolah yang menggunakan ujian nasional berbasis komputer. Anies melihat sistem itu sangat meminimalkan kecurangan dalam pelaksanaan ujian.
Berikutnya, kisi-kisi UN kini tak lagi dirinci. Anies menuturkan berujar, jika kisi-kisi dirinci, yang terjadi siswa hanya belajar apa yang ada di kisi-kisi. "Tujuannya belajar sesuai dengan target kompetensi yang diharapkan, bukan sekadar menjawab soal ujian nasional," ucapnya.
Lalu yang terakhir adalah ada kemungkinan tingkat keseriusan guru dan murid yang menurun. Menurut Anies, ini karena UN kini tak lagi menjadi penentu kelulusan. Ia mengatakan para pendidik dan siswa harus didorong agar ada kemauan untuk berprestasi. "Bukan karena terpaksa, tapi karena kemauan, juga bukan karena rasa takut (UN). Itu kami dorong."
Diketahui nilai rata-rata pelajar SMA sederajat di sekolah negeri adalah 55,4 atau turun 7,2 persen dari nilai tahun sebelumnya sebesar 62,64. Yang dari sekolah swasta juga mengalami penurunan rata-rata nilai UN sebesar 5,31 persen, dari sebelumnya 58,91 menjadi 53,6.
Sedangkan untuk nilai rata-rata pelajar SMK negeri mengalami penurunan 5,31 persen, dari 63,24 menjadi 57,93. Untuk SMK swasta, penurunannya lebih kecil, yaitu 3,85 persen, dari 61,33 menjadi 57,48.
DIKO OKTARA