Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerindra Gencar Lobi Partai Lain Bergabung Menghadang Ahok  

Editor

Bagja

image-gnews
Pengunjung syukuran Teman Ahok sedang berfoto di kaos ukuran Jumbo, Graha Pejaten, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Friski Riana
Pengunjung syukuran Teman Ahok sedang berfoto di kaos ukuran Jumbo, Graha Pejaten, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Friski Riana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – “Partai Berkoalisi Menghadang Ahok”. Demikian judul berita di halaman Metro Koran Tempo edisi Selasa, 10 Mei 2016. Koalisi itu dimotori Partai Gerakan Indonesia Raya, partai yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan 2012. Ahok keluar karena partai ini mendukung pemilihan gubernur kembali ditentukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan digelar pada 2017. Ahok sudah memutuskan maju melalui jalur nonpartai. Karena itu, Gerindra bergerilya mencari dukungan agar bisa mengusung calon sendiri. Setelah mencapai kesepakatan dengan Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra mengajak partai lain bergabung dalam koalisi itu.

BACA: Rawa Bebek dari Dekat: Hidup Gagap Orang Luar Batang

Partai yang sudah didekati adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golongan Karya, dan Partai Persatuan Pembangunan. Pimpinan partai setingkat daerah kerap bertemu. “Komunikasi dengan partai lain jalan terus,” kata Ketua Gerindra Jakarta Muhammad Taufik, Senin kemarin.

Ajakan Gerindra mendapat respons bagus dari partai-partai itu. PDIP, misalnya, memberi sinyal bergabung dengan Gerindra melawan Ahok. “Kemungkinan koalisi sangat terbuka,” ucap Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Gembong Warsono.

Gelagat dua partai tersebut bergabung kian menguat setelah Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menghadiri Rencana Kerja Daerah Gerindra di Gedung Joang, Ahad lalu. Kepada wartawan, Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan PDIP terus menjalin komunikasi dengan partai lain, termasuk Gerindra, menjelang pemilihan Februari nanti.

BACA: Risma Penantang Terkuat Ahok, Ini Rahasia PDIP

Partai Demokrat menyambut baik ajakan Gerindra membangun koalisi melawan Ahok. Wakil Sekretaris Demokrat Jakarta Vike Verry Ponto mengatakan, secara ideologis, Gerindra dan PDIP sejalan dengan Demokrat, yakni nasionalis religius. Selain itu, Gerindra, PKB, PPP, dan PKS kerap bertandang ke markas Demokrat untuk membicarakan kemungkinan koalisi. “Tapi yang menentukan koalisi adalah pimpinan pusat,” ucapnya.

Saat ini Demokrat tengah menjaring bakal calon gubernur. Dari 13 orang yang mendaftar, ujar Vike, hanya tujuh orang yang lulus administrasi, di antaranya pengusaha Sandiaga Uno. Selain di Demokrat, Sandiaga mendaftar di PKB, PDIP, dan Gerindra. “Juni sudah ada nama yang diserahkan kepada pimpinan pusat,” ujar Vike.

Respons positif juga datang dari PKB. Wakil Sekretaris PKB Jakarta Ahmad Muslim menuturkan PKB membuka peluang koalisi dengan partai mana pun karena memang jumlah kursinya tak cukup untuk mengusung calon sendiri. Menurut peraturan Komisi Pemilihan Umum, partai atau gabungan partai bisa mengusung calon kepala daerah, asal memiliki minimal 22 suara di parlemen. “Koalisi itu sebuah keniscayaan,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada yang menyambut baik ajakan Gerindra, ada juga yang bimbang. Golkar dan PPP, misalnya. Dua partai tersebut belum menentukan sikap atas tawaran Gerindra atau mereka akan membentuk koalisi tandingan untuk menghadangnya. “Bergantung pada pengurus yang baru,” ujar Wakil Ketua Fraksi Golkar Ramli. Golkar tengah memilih ketua umum baru.

BACA: Beredar Poster Kampanye Wali Kota Risma di Jakarta

Adapun PPP belum bersikap karena kisruh di internal partai. Kendati demikian, ujar anggota Fraksi PPP DPRD DKI, Syamsuddin, arah koalisi bergantung pada Abraham Lunggana alias Lulung sebagai ketua. Lulung merupakan salah satu calon Gubernur DKI yang mendaftar ke PDIP. “Bisa saja merapat ke sana,” tuturnya.

Selain mengajak partai lain, untuk menggalang kekuatan melawan Ahok, Gerindra menyasar organisasi masyarakat, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Jakarta. Taufik mengatakan tengah berkomunikasi dengan dua organisasi tersebut untuk bertemu membicarakan dukungan terhadap koalisi yang akan dibangun Gerindra.

BACA: Posternya Beredar di Jakarta, Ini Kata Risma

Wakil Ketua Muhammadiyah Jakarta Agus Suradika menyilakan Gerindra atau partai lain yang ingin bertemu dengan pengurus. Namun, ucap dia, Muhammadiyah telah menentukan sikap, yakni tak akan terlibat dalam hiruk-pikuk pilkada. “Kami independen,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah itu.

Adapun Ketua NU Jakarta Saefullah memilih tak mau menanggapi ajakan Gerindra. “No comment-lah,” tutur Saefullah, yang juga Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta. Saefullah juga acap disebut sebagai salah satu calon Gubernur DKI untuk bersaing dengan Ahok.

ERWAN HERMAWAN | LARISSA HUDA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

24 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

24 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

29 hari lalu

Hakim Ketua Buyung Dwikora (tengah) bersama Hakim Anggota Budi Prayitno (kiri), dan Arlen Veronica (kanan) berdiskusi saat memimpin sidang pembacaan dakwaan kasus dugaaan tindak pidana pemilihan umum (pemilu) terkait penambahan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kuala Lumpur, Malaysia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung mendakwa tujuh terdakwa yaitu Umar Faruk, Tita Oktavia Cahya Rahayu, Dicky Saputra, Aprijon, Puji Sumarsono, A Khalil dan Masduki Khamdan Muchamad. ANTARA/ Rivan Awal Lingga
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

39 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

42 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

43 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

43 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

47 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

49 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.


Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

49 hari lalu

Ratusan massa Aksi Rakyat Semesta melakukan aksi dukung hak angket kecurangan pemilu di depan kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat 1 Maret 2024. Dalam aksinya massa membawa tiga tuntutan utama yang mereka sebut sebagai 'Tritura'. Yakni, turunkan harga sembako, dukung hak angket, dan makzulkan Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti.
Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.