TEMPO.CO, Jakarta - Sandiaga Uno kembali mendatangi Kampung Luar Batang dan Pasar Ikan, Selasa, 10 Mei 2016. Kedatangan pria yang menyatakan bakal mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta itu bertujuan untuk meminta maaf kepada warga yang terkena penggusuran. Mengapa?
"Saya merasa gagal menyuarakan isi hati warga karena 2 hari sebelum penggusuran saya ada di sini," kata Sandi di Pasar Ikan Luar Batang.
Kepada penduduk, Sandi mengatakan telah berupaya meyakinkan semua pihak untuk menunda penertiban. Namun kenyataannya lain. Pasar Ikan kini telah rata dengan tanah. Sandi mengaku tidak bisa melakukan apa-apa. "Saya minta maaf karena tidak bisa menghadirkan situasi yang lebih kondusif menjelang Ramadhan," tuturnya.
Sandi mengimbau semua pihak lebih tenang menghadapi masalah ini. Menurut dia, kondisi tersebut sangat mudah memicu konflik, jika beberapa pihak tidak bersikap tenang dan justru semberono. Apalagi kondisi Luar Batang sedang memanas. "Kita cooling down, lah. Kita bersihkan, kita jauhkan dari prasangka. Sebaiknya mencari solusi. Ini bahaya, lho. Jangan maksain," ucap Sandi.
Kini akses listrik dan air bersih sudah dihentikan oleh pemerintah. Hal tersebut menyulut emosi penduduk. Saat ini, kata Sandi, warga harus ditenangkan dan diberi kepastian. Apalagi menjelang Ramadhan.
"Sampai mengubah nama musola dari Al-Ikhlas menjadi Al-Jihad, itu pasti menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi (emosi) yang sangat tinggi. Yang tadinya ikhlas, menjadi mengobarkan semangat meminta hak mereka," tutur Sandi.
LARISSA HUDA