TEMPO.CO, Jakarta - Waisul Kurni, perwakilan pemuda Kampung Nelayan Dadap Baru, Kosambi, Kabupaten Tangerang, mengatakan warga di kampung itu sakit hati kepada Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
"Warga Dadap sakit hati pada Bupati. Di stasiun TV dia bilang warga Dadap makan uang haram dari prostitusi," kata Ijul, sapaan akrabnya, saat menemui Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Nasional M. Imdadun Rahmat di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.
Ijul menyebutkan lokalisasi prostitusi di Dadap sudah ditutup sejak dua bulan lalu sejak muncul kabar penataan kampung. Sewaktu menjadi lokalisasi, ada aturan-aturan yang harus diikuti para pelacur. "Setiap malam Senin dan malam Jumat mereka harus tutup karena warga mengadakan pengajian," tuturnya.
Baca Juga: Bupati Tangerang Lepas Tangan, Dadap Diserahkan ke Lurah
Ijul menambahkan, menurut Bupati Ahmed Zaki, kawasan Dadap kumuh. "Memang kumuh karena kami tidak pernah diperhatikan pemerintah," katanya. Kekecewaan kepada bupati tak berhenti sampai di situ.
Ia ingat ketika pertama kali diundang oleh bupati ke kantornya. Bupati mengundang warga menghadiri rapat sosialisasi dan koordinasi lokalisasi prostitusi, 14 Maret 2016. Sebagai masyarakat, mereka setuju dengan penutupan prostitusi di daerah itu.
"Tapi kami kaget ketika memasuki ruangan pertemuan, berdiri hampir 550 TNI dan Polri. Kami sebagai masyarakat kecil merasa ketakutan," ujarnya. "Kami digeledah dan dihimbau tidak membawa senjata tajam."
Simak Pula: Aksi Krishna Murti Tenangkan Warga Kampung Dadap Baru
Menurut Ijul, Bupati mengundang warga baik-baik, mereka pun menerima dengan baik-baik. Dalam pertemuan itu, kata Ijul, sekretaris daerah Kabupaten Tangerang memaparkan rencana penataan Kampung Dadap.
"Ternyata berbeda 180 derajat dari isi undangan. Tempat kami akan digusur," kata Ijul. Pemerintah berencana membangun rumah susun dan rumah deret di Dadap. Akan ada pula Islamic Center, sekolah bertaraf internasional, dan pasar kuliner.
Menurut Ijul, warga diam saja saat diskusi itu. "Karena ada warga yang menyampaikan aspirasi, langsung dipotong sama Pak Bupati," ucap dia. Seminggu setelah pertemuan itu, warga merasa diintimidasi lagi.
Petugas yang mendata warga di rumah-rumah mereka dikawal tentara, polisi, dan satuan polisi pamong praja. "Kami terkejut, apalagi warga yang berusia renta. Ada yang meninggal karena ketakutan. Enam warga kami meninggal karena ketakutan dengan adanya Polri, TNI, dan Satpol PP," kata Ijul.
Baca: Pesta Narkoba, Ini Detik-detik Saat Artis Jupiter Ditangkap
Rumah warga juga diberi tanda. Aparat gabungan itu berpatroli setiap malam. Setiap kali ada perkumpulan warga, ada intel yang mendekat, juga Bintara Pembina Desa (Babinsa). "Warga tidak tenang melaut, ibu-ibu tidak tenang bekerja," tutur Ijul.
Pemerintah Kabupaten Tangerang menerbitkan surat pemberitahuan kedua penggusuran lokalisasi dan perkampungan nelayan di Dadap, Selasa, 10 Mei 2016. Namun warga menolak penggusuran tersebut sehingga terjadi kericuhan.
REZKI ALVIONITASARI
BACA JUGA
Pemerkosa Yuyun: Dibui 10 Tahun, Rok Jadi Bukti, Ini Mereka!
Pesta Narkoba, Ini Detik-detik Saat Artis Jupiter Ditangkap