TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan pengembang asal Jepang telah menyiapkan investasi Rp 2 triliun untuk pembangunan perumahan di Indonesia, sekaligus mendukung program satu juta rumah.
Kepala BKPM Franky Sibarani, dalam keterangan tertulis di Jakarta hari ini, Jumat, 13 Mei 2016, mengatakan fokus investasi perusahaan asal Jepang itu menyediakan perumahan di dalam kawasan industri, yang ditujukan untuk para tenaga kerja dari para penyewa kawasan industri, dengan menggunakan standar kualitas dan teknologi Jepang.
"Pada tahap awal, perusahaan akan berinvestasi sekitar Rp 2 triliun di salah satu kawasan industri di Jawa Barat. Direncanakan investasi ini akan mulai direalisasikan semester dua 2016," katanya.
Minat investasi yang disampaikan oleh investor Jepang tersebut dinilai positif bagi sektor real estate di Indonesia. Masuknya pengembang dari Jepang, menurut Franky, akan mendorong persaingan dan berdampak positif pada pembangunan rumah yang dibutuhkan di kawasan industri.
Ketersediaan rumah di kawasan industri, ujar Franky, berpengaruh pada biaya hidup yang harus dikeluarkan tenaga kerja. Pekerja tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi karena tinggal dekat dengan lokasi pabrik.
"Nanti ini dapat menjadi bagian dari fasilitas atau remunerasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis melakukan kegiatan pemasaran investasi serta one on one meeting di Osaka, Kamis, 12 Mei 2016.
Saat itu disampaikan bahwa minat investasi di sektor real estate tersebut akan dikawal tim marketing officer wilayah pemasaran Jepang dan kantor perwakilan BKPM di Tokyo, yang juga berkoordinasi dengan perwakilan RI di Jepang.
"Kami akan mengawal minat investasi yang telah disampaikan hingga menjadi komitmen investasi yang nantinya direalisasikan," ujar Azhar.
Dalam catatan BKPM, pada triwulan pertama 2016, investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai US$ 1,58 miliar. Investasi ini terdiri atas 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja.
Posisi Jepang berada di peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia. Jepang berada di bawah Singapura dan di atas Hong Kong, Cina, dan Belanda.
ANTARA