TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat mengatakan ingin memperkarakan warga Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara, yang membangun tenda liar di reruntuhan bangunan.
Namun, hari ini Ahok melunak. Dia mengaku terus memonitor warga bekas Pasar Ikan dan penghuni rusun Rawa Bebek yang mengambil sembako pemberian pihak tertentu. Kata dia, mereka tidak semuanya tinggal di tenda pada malam hari.
"Kamu wartawan datang saja malam-malam, lihat tenda pembagian sembako itu ada enggak yang tinggal? Enggak. Lalu mereka tinggal di mana? Kalau mereka malas tinggal di masjid mereka pulang ke rusun. Kalau ditanya kenapa? 'Ya lumayan dong Pak, dapat subsidi mi instan, beras'," ujar Ahok menirukan perkataan warga Pasar Ikan di Balai Kota pada Senin, 16 Mei 2016.
Beberapa waktu lalu beredar kabar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah pihak yang memberikan bantuan itu. Kabar itu dibenarkan Aryo Djojohadikusumo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Gerindra yang juga keponakan Prabowo.
"Benar, (mereka) dapat tenda. Tapi tenda itu bukan dari Gerindra, melainkan dari Pak Prabowo," kata Aryo saat dimintai konfirmasi hari ini, Jumat, 13 Mei 2016. "Berdasarkan informasi, ada empat tenda. Hanya sampai mereka mendapat tempat tinggal yang layak."
Mengetahui itu, alih-alih menggugat, Ahok justru ingin mengetes seberapa lama bantuan itu berjalan. "Saya lagi mikir nih, mau ngusir, apa biarin. Kalau saya usir berarti saya nolong. Dia udah ngos-ngosan juga bagi-baginya. Saya dengar makin lama makin kecil nih bagi bantuannya. Mungkin kalau saya usir, malah nolong yang janji ngasih," kata Ahok sambil tertawa.
Candaan Ahok menjadi-jadi. Ia berharap agar bantuan terhadap warga Pasar Ikan tetap diberikan hingga menjelang pemilihan gubernur 2017. "Saya mau usul biar pasang AC, biar lebih rame. Siang-siang. Dan pegawai kami juga bisa numpang, saya juga lagi tawari tenda tapi plus AC dan genset ya, sama makanan gratis, lumayan, kirim aja yang banyak," katanya.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI