TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk kembali menurunkan suku bunga bagi pinjaman di bawah Rp 500 juta untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM) nonmikro, dari sebelumnya lebih dari 10 persen menjadi di bawah 10 persen. Secara bertahap, suku bunga Bank Mandiri di luar sektor mikro nonkredit usaha rakyat (KUR) dan kartu kredit juga akan turun hingga akhir tahun.
“Kami berharap penurunan bunga ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ucap Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 16 Mei 2016.
Langkah ini, ujar Kartika, merupakan bagian dari kebijakan penerapan suku bunga rendah oleh Bank Mandiri. Melalui suku bunga rendah, diharapkan fungsi intermediasi Bank Mandiri dapat terus meningkat. Hingga akhir Maret 2016, Mandiri mencatatkan menyalurkan kredit senilai Rp 574,7 triliun.
Untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga Maret 2016, perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 74,6 triliun; lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 72,4 triliun. Khusus untuk kredit mikro, pertumbuhannya 59,1 persen menjadi Rp 14,2 triliun per Maret 2016.
Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu KUR. Total penyaluran KUR hingga triwulan pertama 2016 mencapai Rp 3,7 triliun atau 28 persen dari target penyaluran KUR tahun 2016 sebesar Rp 13 triliun.
Kartika memastikan kinerja Mandiri tidak terpengaruh, mengingat perseroan juga mendorong peningkatan sumber dana murah. Hal ini ditunjukkan oleh pendapatan bunga bersih (NIM) Mandiri yang naik menjadi 6,42 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,61 persen.
EFRI R.