TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangkan tanaman cabai di lahan seluas 110 hektare guna memenuhi kebutuhan masyarakat daerah ini.
"Saat ini hampir 90 persen pemenuhan kebutuhan cabai merah masyarakat masih mengandalkan pasokan dari luar daerah," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kepulauan Bangka Belitung Heri di Pangkalpinang, Kamis, 19 Mei 2016.
Ia menjelaskan, dana pengembangan tanaman cabai itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Langkah ini diharapkan meningkatkan animo petani dalam mengembangkan usaha pertanian cabai.
"Saat ini pembangunan pertanian cabai masih tahap mencari lokasi di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, dan Belitung," ucapnya.
Ia berujar, pertanian cabai ini akan kelola kelompok petani supaya mudah dipantau dan mudah membina petaninya.
"Kami berharap adanya pembangunan pertanian cabai ini dapat meningkatkan produksi sehingga dapat mengurangi ketergantungan cabai dari Pulau Jawa dan Sumatera," tuturnya.
Ia berharap kelompok petani mengelola cabai ini dengan baik, agar hasil yang diperoleh maksimal.
"Jika pertanian cabai yang dikelola kelompok petani berhasil, minat petani lain mengembangkan usaha pertanian ini akan meningkat," katanya.
ANTARA