TEMPO.CO, Yogyakarta - Akhir-akhir ini sering terjadi pencurian di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta. Berbekal laporan pencurian dan rekaman kamera pengawas, Polisi Militer TNI Angkatan Udara dan Aviation Security bandara menangkap seorang pria yang mengaku bernama Rudi asal Boyolali, Jawa Tengah.
"Awalnya tidak mengaku, tapi kami punya bukti, termasuk rekaman CCTV," kata Komandan Satuan Polisi Militer Angkatan Udara Letnan Kolonel Pom Yudi Pratikno, Senin, 23 Mei 2016.
Penangkapan itu dilakukan pada Minggu, 22 Mei 2016, saat pelaku datang lagi ke bandara. Ia ditangkap atas laporan salah satu penumpang pesawat terbang pada 3 Mei 2016 yang kehilangan uang, paspor, dua telepon seluler, serta identitas korban bernama Maryatun asal Cilacap, Jawa Tengah.
Hilangnya barang-barang dalam tas itu diketahui saat korban berada di musala bandara. Saat ditinggal salat, pelaku mengambil tas milik korban. Untungnya, rekaman di kamera pengawas sangat jelas menunjukkan wajah pelaku dan tas milik korban yang dibungkus dengan sajadah musala.
Ciri-ciri Rudi—terduga pelaku pencurian di bandara—yang terekam di kamera pengawas menjadi dasar penangkapannya saat memulung barang bekas di dekat Kali Kuning, yang berada di dekat bandara. Lalu ia diinterogasi selama lima jam oleh petugas keamanan.
Rudi, yang mengaku sebagai pemulung, sangat alot saat diinterogasi. "Awalnya pelaku hanya mengaku mengambil roti dan sajadah. Tapi, setelah diinterogasi, ia mengaku mengambil tas yang berisi barang milik korban," kata Yudi.
Para tentara juga mencari barang-barang yang dibuang pelaku. Identitas dan paspor korban ternyata sudah dibuang di tempat sampah. Akhirnya, paspor dan identitas korban juga ditemukan.
Setelah diinterogasi tentara, berkas Rudi dilimpahkan ke Kepolisian Sektor Depok Timur, Kabupaten Sleman. Sebab, ia merupakan orang sipil dan melakukan kejahatan di Depok Timur.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Adisutjipto Mayor Sus Giyanto menambahkan, dengan tertangkapnya pencuri ini, diharapkan keamanan lingkungan bandara terjamin. Pengawasan keamanan terus diperketat demi keamanan dan kenyamanan para pengunjung, baik penumpang pesawat terbang maupun pengantar. "Penangkapan ini biar ada efek jera dan efek takut bagi orang yang berbuat jahat," tuturnya.
MUH SYAIFULLAH