TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra, menuding Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pemimpin yang tak taat hukum karena berkukuh menggusur kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. “Ahok mengancam menggusur (warga) setelah rusun selesai (dibangun) atau ketika warga tengah melaksanakan ibadah puasa Ramadan,” ujar Yusril, pemilik kantor pengacara Ihza&Ihza, dalam rilisnya, Senin, 23 Mei 2016.
Rilis tersebut menyatakan Ahok menanggapi rencana Yusril yang akan menempuh jalur class action jika pemerintah provinsi DKI nekat menggusur warga Kampung Luar Batang. Yusril menyatakan kepemilikan tanah atas nama warga itu sah dan dilindungi undang-undang. Atas dasar kepemilikan yang ia anggap sah inilah Yusril menuding Ahok telah melanggar hukum. (Baca:Yusril Gugat Class Action, Ahok: Jangan Hambat Pembangunan)
“Saya pun membela warga Luar Batang sebagai kuasa hukum karena mereka merupakan pemilik sah atas tanah itu,” kata Yusril. “Sekali lagi, sebagai kuasa hukum warga Luar Batang, dan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang punya hati nurani, saya merasa sangat prihatin dengan sikap Ahok yang arogan tersebut.”
Tak cukup dengan tudingan itu. Yusril menyatakan Ahok membela kepentingan pengusaha yang akan membangun bisnis di Kampung Luar Batang. Yusril mengutip kalimat Ahok bahwa warga akan digusur karena di situ akan dibangun plaza dan tempat parkir. Yang tersisa hanya bangunan masjid. “Mana bisa masjid akan hidup dengan syiar keagamaan tanpa ada masyarakatnya.” (Baca: Jika Gusur Masjid Luar Batang, Ahok: Mau Cari Mati?)
Yusril meminta Ahok menghentikan teror-teror ancaman penggusuran yang menakutkan bagi warga. Jakarta, kata dia, bisa dibangun tanpa menggusur warga. “Janganlah membuat warga Luar Batang tidak tenang dan tidak khusyuk menjalankan puasa dan ibadah selama Ramadan. Jakarta bisa dibangun tanpa harus menggusur rakyat yang lemah,” ucapnya.
Kritik Yusril bukan kali ini saja kepada Ahok. Sejak berencana maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril dan Ahok terlibat “perang” komentar di media. Dalam kasus Luar Batang, Yusril pernah menuding Ahok sewenang-wenang. Sedangkan Ahok menanggapi Yusril yang memanfaatkan persoalan di Luar Batang sebagai bahan kampanye menjelang pencalonan Gubernur DKI 2017. (Baca: Ahok Tuding Yusril Bela Luar Batang untuk Kampanye)
ARIEF HIDAYAT