TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan Indonesia sedang menghadapi ancaman krisis energi pada 2020-2030. "Indonesia akan terjebak sebagai negara middle income trap (negara tertinggal)," kata Menteri Saleh saat diskusi terkait dengan energi thorium di kantornya pada Selasa, 24 Mei 2016.
Saleh menjelaskan, saat ini Indonesia baru dapat memasok listrik ke warganya sebesar 210 watt per orang. Jumlah ini lebih rendah dibanding dengan standar pasokan listrik terpasang yang mencapai 500 watt per orang. Artinya, pertumbuhan sektor industri tidak memungkinkan terjadi dalam waktu dekat.
Keadaan ini akan membuat investor berpikir ulang untuk berinvestasi di Indonesia. Padahal kebutuhan produk domestik bruto terhadap sektor industri cukup besar. Idealnya, kata dia, sektor industri dapat memberikan kontribusi 30-40 persen terhadap produk domestik bruto.
Di sejumlah negara tetangga, pasokan listrik terpasang untuk warganya telah memenuhi standar minimum. Di Malaysia, pasokan listrik untuk warga mencapai 982 watt per orang. Jumlah ini lebih dari cukup untuk mengembangkan sektor industri di Malaysia. Begitu pun dengan Thailand, yakni 802 watt per orang, dan Singapura sebesar 2.028 watt per orang.
Saat ini Indonesia harus mengejar kekurangan pasokan listrik tersebut. Diperkirakan Indonesia masih butuh 10 gigawatt listrik per tahun. Jumlah sebanyak itu membutuhkan jutaan ton batu bara.
Saleh memperkirakan, untuk memproduksi 1 gigawatt listrik per tahun, dibutuhkan setidaknya 4 juta ton batu bara. Jika menggunakan energi uranium, dibutuhkan sekitar 250 ton. Apalagi energi batu bara hanya memiliki efisiensi sebesar 70 persen. Padahal batu bara menyebabkan kerusakan lingkungan, mencemari udara, dan pencemaran air tanah.
Karena itu, Saleh menyarankan agar Indonesia segera beralih menggunakan energi thorium atau nuklir hijau. Thorium adalah limbah radioaktif yang selama ini hanya ditimbun dan belum dimanfaatkan. Untuk memproduksi 1 gigawatt listrik per tahun, hanya dibutuhkan sekitar 7 ton thorium.
Energi thorium juga diklaim 90 persen lebih efisien dibanding menggunakan energi lain. Saat ini pasokan thorium di Indonesia mencapai 140 ribu ton. Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan energi selama seribu tahun dan dapat memasok kebutuhan energi dunia.
AVIT HIDAYAT