TEMPO.CO, Semarang - Perupa S. Teddy Darmawan yang meninggal dalam usia 46 tahun di Semarang pada Jumat, 27 Mei 2016, mengalami masa-masa sulit di ujung hidupnya. Tumor ganas menggerogoti tubuhnya, meski sempat menjalani operasi pengangkatan tumor di sebuah rumah sakit di Jakarta pada 27 November 2012.
Setelah berpisah dengan istrinya, ayah satu anak ini hidup sendiri. “Bahkan, dalam keadaan seperti itu (sakit), dia sendiri, tak diurus,” kata ibunda Teddy, Mahdalena Sunrami, 65 Tahun, Sabtu, 28 Mei 2016.
Baca Juga:
Hidup sendiri dan menanggung sakit membuat kegiatan berkesenian Teddy terhambat, meski dia dengan bersusah payah tetap menorehkan kuas ke kanvas. Sebanyak 25 perupa sempat menggelar pameran penggalangan dana untuk Teddy pada Maret 2013.
Teddy merupakan putra kedua dari empat bersaudara. Dia dilahirkan di Padang, 25 Agustus 1970, dari orang tua yang berasal dari Jawa. Ayahnya yang seorang tentara membuat Teddy selalu berpindah-pindah sejak kecil. Teddy belajar seni rupa di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
EDDI FAISOL | RFX