Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Payet Jadi Senjata Rahasia Prancis di Piala Eropa 2016  

Editor

Febriyan

image-gnews
Pemain Prancis Dimitri Payet, merayakan golnya bersama rekan-rekannya setelah mencetak gol ke gawang Kamerun pada pertandingan persahabatan di stadion La Beaujoire, Nantes, 30 Mei 2016. AP/David Vincent
Pemain Prancis Dimitri Payet, merayakan golnya bersama rekan-rekannya setelah mencetak gol ke gawang Kamerun pada pertandingan persahabatan di stadion La Beaujoire, Nantes, 30 Mei 2016. AP/David Vincent
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Nasional Prancis akan menjadi tuan rumah pergelaran Piala Eropa 2016. Mereka bergabung dalam Grup A bersama Rumania, Swiss, dan Albania. Melihat peta persaingan grup ini, Prancis, yang pernah menggondol Piala Eropa pada 1984 dan 2000, layak diunggulkan.

Materi pemain yang memadai, seperti Paul Pogba, Yohan Cabaye, dan Anthony Martial, juga penyerang Dimitri Payet, dipadu dengan pelatih yang pernah membawa mereka menjuarai Piala Dunia 1998 sebagai pemain, Didier Deschamp, membuat skuad Ayam Jago tersebut cukup ditakuti lawan.

Salah satu penggawa Prancis yang diprediksi akan mencuri perhatian adalah Dimitri Payet. Pemain yang merumput bersama West Ham itu memiliki senjata rahasia tendangan bebas yang yahud. Harian olahraga Prancis, L'Equipe, bahkan membandingkan Payet dengan pahlawan Prancis, Zinadine Zidane.

Dalam laga uji coba melawan Kamerun Selasa kemarin, Payet memperagakan kehebatannya itu. Dia mencetak satu gol dari tendangan bebas yang membawa kemenangan bagi Prancis 3-2.

Bermain di Stadion La Beaujoire, Nantes, Payet mencetak gol tendangan bebas berjarak 28 meter dari gawang. Kecepatan bola yang disepaknya pun luar biasa, yakni 77,2 kilometer per jam. Kecepatan itu membuat bola melesat hanya dalam jarak 1,3 detik dari saat dia menendang hingga menembus jala lawan.

Itu bukan pertama kalinya Payet mencetak gol dari tendangan bebas. Musim ini, dia sudah mencetak enam gol tendangan bebas untuk klub dan negaranya. Manchester United, Blackburn Rovers, Bournemouth, dan Crystal Palace merupakan korban Payet di level klub. Sedangkan di level negara, selain Kamerun, Rusia pernah merasakan kesaktian kaki kanan pemain 29 tahun itu.

Menurut laman Daily Mail, rekor kecepatan bola yang pernah dilesakkan Payet mencapai 101,2 kilometer per jam. Itu dilakukannya saat menjebol gawang Rusia. Dari enam gol tendangan bebasnya, bola sepakan Payet memiliki rata-rata kecepatan 86,2 kilometer per jam. Sedangkan rata-rata waktu bola melesak dari saat dia menendang hingga masuk ke gawang mencapai hanya 1,17 detik.

Dengan kecepatan itu, dapat dipastikan tendangan bebas Payet akan sangat sulit diantisipasi penjaga gawang lawan. Catatan itu juga menjadi peringatan bagi lawan-lawan Prancis agar tak melakukan pelanggaran dekat dengan kotak penalti.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim Prancis Untuk Piala Eropa :

Penjaga gawang : Hugo Lloris, Steve Mandanda, Benoit Costil

Bek : Lucas Digne, Patrice Evra, Christophe Jallet, Laurent Koscielny, Eliaquim Mangala, Adil Rami, Bacary Sagna, Samuel Umtiti

Gelandang : Yohan Cabaye, Lassana Diarra, N'golo Kante, Blaise Matuidi, Paul Pogba, Moussa Sissoko

Penyerang : Kingsley Coman, Andre Pierre Gignac, Olivier Giroud, Antonie Griezmann, Anthony Martial, Dimitri Payet

DAILYMAIL|FEBRIYAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

4 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

10 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

13 hari lalu

Thierry Henry. REUTERS
Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

Pelatih Timnas Prancis, Thiery Henry, menargetkan medali emas sepak bola Olimpiade 2024 Paris.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

18 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

18 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

19 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

23 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

24 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

28 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard