TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pagi ini berziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, bersama para jajarannya. Selain berziarah, Ahok memimpin upacara penghormatan kepada pahlawan nasional dalam rangka memperingati ulang tahun DKI Jakarta ke-489.
Setelah upacara penghormatan digelar, seluruh peserta upacara menabur bunga di makam para pahlawan, termasuk Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Keduanya menabur bunga secara bersamaan di makam para pahlawan, termasuk mantan pemimpin Jakarta.
Ahok dan Djarot juga menabur bunga di makam Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal R. Suprapto, dan Jenderal M.T. Haryono. Setelah itu, Ahok langsung beranjak meninggalkan makam. Prosesi menabur bunga dilanjutkan oleh Djarot.
Baca juga Berita Terpopuler:
Cara Elegan Saat Bertemu Sang Mantan
Sadis, Pria Inggris Ini Lecehkan 200 Anak di Malaysia
Ahok mengatakan banyak pelajaran yang bisa ia ambil setiap kali berziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional. Ahok berujar banyak makam berasal dari berbagai suku, ras, dan agama yang disemayamkan.
"Artinya, negara ini didirikan dengan pengorbanan, bukan hanya darah, nyawa. Bukan hanya satu suku agama. Negara ini ditegakkan oleh berbagai suku, agama, yang ada di Indonesia," kata Ahok di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jumat, 3 Juni 2016.
Ahok mengaku bersyukur bahwa perjuangan generasi saat ini tidak sesulit para pahlawan yang telah lebih dulu gugur karena mereka harus mengorbankan nyawa. Apalagi sebagian besar dari mereka wafat saat sedang berada di usia emas.
"Rata-rata pahlawan revolusi (usianya) 40-an tahun, lagi top-topnya. Demi menegakkan Pancasila, harus jadi martil, korban. Tentu kita harus meneruskan perjuangan itu," kata Ahok.
Menurut Ahok, perjuangan mereka bisa dilanjutkan tidak harus dengan berdarah-darah dan mengorbankan nyawa. Dengan cara tidak melakukan korupsi sama saja dengan menyelamatkan negara ini.
LARISSA HUDA