Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan Penangkal Kanker  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Ilustrasi buah dan sayuran/kecantikan kulit. Shutterstock.com
Ilustrasi buah dan sayuran/kecantikan kulit. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kanker adalah penyakit paling menakutkan bagi kita semua. Kanker dianggap sebagai salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit ini tidak hanya menyerang satu kelompok usia, tapi juga bisa menyerang anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, ada lebih dari seratus jenis kanker yang diketahui mempengaruhi manusia. Namun kabar baiknya kanker dapat dihindari jika terdeteksi dini serta dengan perawatan yang baik setelah kemoterapi dan terapi radiasi.

Selama periode menjalani pengobatan, penderita kanker akan kehilangan berat badan hilang, sebagian besar rambut mereka, dan juga stamina mereka. Untuk mendapatkan kembali semua ini, mereka harus menjalani perawatan rutin dan juga memenuhi asupan gizi serta nutrisi. 

Memiliki pola makan yang sehat dan menghindari kelebihan lemak dapat membantu meningkatkan kekuatan tubuh dan memberikan stamina untuk melawan kanker secara efektif.

Berikut ini makanan bergizi yang sangat efektif bagi penderita kanker.

1. Buah segar
Secangkir buah-buahan segar, seperti pisang, kiwi, mangga, pir, stroberi, jambu, alpukat, buah ara, dan jeruk, lima porsi sehari berfungsi sebagai sumber vitamin dan memberikan energi yang diperlukan. 

2. Sayuran segar
Sayuran berdaun hijau segar, seperti brokoli, kembang kol, dan kubis bersama wortel, kacang polong, dan lobak, perlu dikonsumsi dalam porsi kecil setidaknya sekitar 4-5 kali dalam sehari. Sayur-sayuran ini adalah sumber vitamin dan serat.

3. Makanan mengandung gandum
Makanan yang terbuat dari gandum, seperti beras merah, barley, oat, roti tinggi serat, dan sereal, perlu dimasukkan dalam diet penderita kanker. Ini membantu memberikan mereka kekuatan yang cukup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Madu
Madu dikenal untuk antibakteri dan antijamur. Minum madu dalam jumlah kecil membantu mencegah infeksi lebih lanjut untuk penderita kanker.

5. Makanan dengan lemak omega-3
Makanan yang memiliki lemak omega-3, seperti ikan, khususnya ikan sarden, tuna, dan salmon, membantu membangun kekuatan yang dibutuhkan penderita kanker. Makanan ini harus dikonsumsi setidaknya dua kali dalam seminggu. 

6. Makanan kaya vitamin D
Vitamin D dikenal dapat mengurangi kekambuhan kanker pada penderita. Terlepas dari paparan sinar matahari, sumber lain dari vitamin D adalah susu, sereal, sarden, dan salmon.

7. Makanan mengandung lemak jenuh
Minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat merupakan sumber lemak tak jenuh. Makanan-makanan ini harus dikonsumsi dalam tingkat yang moderat untuk membangun energi bagi penderita kanker.

8. Kedelai
Satu porsi kedelai per hari membantu penderita kanker mempertahankan diet yang seimbang. Tahu dan tepung kedelai yang rendah lemak jenuh membantu dalam memberikan energi dan stamina yang diperlukan penderita kanker.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang