Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Operasi Pasar Daging Sapi Bulog Dianggap Hanya Hiburan

Dengan hanya stok daging sapi yang berasal ari satu ekor sapi
dinilai tak efektif menurunkan harga daging sapi.

9 Juni 2016 | 15.05 WIB

Pedagang: Jika Ingin Daging Murah, Turunkan Harga Sapi di Feedloter. TEMPO/Darma Wijaya
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pedagang: Jika Ingin Daging Murah, Turunkan Harga Sapi di Feedloter. TEMPO/Darma Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasca instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta harga daging sapi bisa ditekan ke Rp 80 ribu per kilogram, Perum Bulog Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menggelar operasi pasar daging sapi pada Kamis, 9 Juni 2016. Operasi pasar ini dilakukan di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta dengan stok sekitar 297 kilogram atau sama dengan satu ekor sapi.

Satu kilogram daging sapi dijual Rp 95 ribu. Namun, langkah operasi pasar oleh Perum Bulog ini dinilai sia-sia. "Kalau hanya satu ekor sapi, kami pesimistis bisa menurunkan harga, ini seperti hiburan karena setelah operasi pasar selesai masyarakat ketemu lagi harga pasaran tinggi," ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Gunungkidul Hidayat.

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Kabupaten Gunungkidul turut mengajukan permintaan operasi pasar untuk daging sapi saat Ramadan. Melihat jumlah daging sapi yang dijual, Hidayat ragu langkah Bulog ini bakal menekan tingginya harga daging seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo.

Hidayat mengatakan, Pemerintah Gunungkidul awalnya berharap dalam operasi pasar bisa menyediakan stok daging sapi bisa minimal satu ton. Sehingga subsidi yang dilakukan pemerintah efektif untuk menurunkan harga daging sapi. Terlebih lagi saat ini, permintaan daging sapi masih tinggi.

"Sasaran operasi pasar ini kami harapkan menolong kelompok rumah tangga dan UMKM yang mengadalkan daging sebagai bahan olahan utama, agar masyarakat usaha kecil tertolong," ujarnya.

Dengan harga pasaran daging sapi saat ini yang per kilogram berkisar Rp 110-115 ribu untuk Kota Yogya dan Rp 120-125 ribu di Gunungkidul, menurut Hidayat, operasi pasar baru akan efektif jika berlangsung selama Ramadan. “Bisa menghilangkan stigma kelangkaan daging, sehingga harga akan turun,” ujarnya.

Menurut Hidayat, dari catatan pemerintah, ada anomali di pasar penjualan daging sapi. Sebab dari sejumlah pedagang yang disurvei pemerintah, harga sapi hidup tidak mengalami kenaikan, namun harga daging malah tinggi. “Justru kami mendorong para peternak saat ini memanfaatkan momentum dengan menjual daging daripada sapi hidup karena harga lebih tinggi,” ujarnya.

Kepala Bulog Divisi Regional DI Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono menyatakan operasi pasar daging sapi memang dilakukan dengan satu ekor sapi dari rumah pemotongan hewan di Kota Yogyakarta. “Hari ini mulai dilakukan operasi pasar dengan satu ekor sapi,” ujar Sugit. Dalam operasi pasar menggunakan mobil keliling itu, Bulog juga menyediakan gula pasir murah dengan harga Rp 12,500 per kilogram.

PRIBADI WICAKSONO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus