TEMPO.CO, Depok- Setelah melayani rute Universitas Indonesia-Manggarai, Transjakarta bakal kembali membuka rute Depok-Cawang UKI, pada akhir Juni 2016. Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Gandara Budiana mengatakan sepuluh armada Transjakarta akan disiapkan untuk rute baru Terminal Depok-Cawang UKI. "Bulan ini sudah beroperasi. Dari rute Cawang UKI, akan terintegrasi dengan berbagai jurusan se-Jakarta," kata Gandara, Sabtu 11 Juni 2016.
Tarif Transjakarta jauh di bawah Transjabodetabek yang telah berhenti beroperasi sejak Maret 2016, setelah sempat beroperasi sejak September 2015. Tarif Transjakarta Rp3.500. Sedangkan, Transjabodetabek Rp9 ribu dengan rute Terminal Depok-PGC-Grogol. "Keuntungan Transjakarta tidak perlu bayar lagi asal, tidak keluar koridor," kata Gandara.
Rute Transjakarta tidak jauh berbeda dengan Transjabodetabek. Hanya saja, Transjakarta rute Depok-Cawang UKI, bakal masuk ke Tol Cijago, tembus ke Cawang. Pembukaan rute Transjakarta ini merupakan bentuk kerjasama dengan Transjabodetabek.
Dengan demikian, kata Gandara, tidak ada masalah untuk pembukaan rute yang baru ini. Rute Transjakarta di Depok bakal berhenti di Juanda, Pesona Mungil, Juanda Raya Bogor. Selain itu, tahun depan rencananya pemerintah bakal membangun 14 halte dari Margonda sampai Juanda, di sisi kiri dan kanan jalan. "Kami yakin Transjakarta bakal lebih diminati. Sebab, lebih murah dan masuk ke Tol," ujar Gandara.
Transjakarta rute UI-Manggarai melewati Jalan Lenteng Agung, Tanjung Barat, Pasar Minggu, Saharjo, Supomo dan Terminal Manggarai. Rute UI-Manggarai telah beroperasi sejak April 2016. Dinas Perhubungan, ucap Gandara, telah mengusulkan pembuatan elevated busway untuk rute UI-Manggarai.
Pembangunan elevated busway yang dikembangkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sampai ke Depok. Pemerintah DKI Jakarta sebelumnya juga telah mempunyai rencana jangka panjang sejak 2014 untuk membangun elevated busway rute Manggarai-Stasiun Universitas Indonesia.
Gandara menuturkan, Pemerintah Kota Depok telah meminta secara lisan menembuskan jalur elevated busway sampai Terminal Depok. Rencana pembuatan elevated busway sudah tertuang pada pembangunan transportasi Jabodetabek sampai 2030. "Kami sudah secara lisan agar proyek ini juga sampai ke Depok," katanya.
Lebih lanjut Gandara memaparkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya membangun sistem transportasi yang terintegrasi dengan kawasan penyangganya. Salah satunya pengembangan jalur busway agar masuk ke wilayah Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Pemerintah Depok, kata Gandara, berupaya mengusulkan pengembangan transportasi massal dari Jakarta untuk mengurangi kemacetan sebagai proyek jangka panjang. Sebab, tingkat pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi cukup tinggi.
Tujuan pengembangan transportasi massal ini adalah mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum. Total, laju pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 9 persen per tahun. Tahun lalu, total sepeda motor mencapai 817.850 unit, mobil 155.510 unit, dan kendaraan umum 6.508 unit. "Pertumbuhan panjang jalan hanya 0,7 persen," ujar Gandara.
Ia menjelaskan, sepanjang 2012-2015, panjang jalan di Depok tidak bertambah. Kondisi existing jalan nasional saat ini mencapai 36,25 kilometer, jalan provinsi 17,75 km, dan jalan kota 476,15 km. Untuk lebar jalan, rata-rata jalan nasional mencapai 12 meter, provinsi 13 meter, dan kota 5 meter. "Jalan hanya pemeliharaan sejak tiga tahun terakhir," kata Gandara.
IMAM HAMDI