Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sumber Waras Bebas Korupsi, Bambang Soesatyo: BPK yang Brengsek  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo menggalang dukungan agar parlemen mengganti pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan. Permintaan itu terkait dengan audit pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh pemerintah DKI Jakarta yang dinyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi tak memenuhi unsur korupsi.

Di sela rapat dengan Komisi Hukum, Selasa, 14 Juni 2016, Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan hasil penyelidikan lembaganya selama enam bulan terhadap audit BPK itu menghasilkan kesimpulan tak ada unsur melawan hukum oleh pemerintah Jakarta. “Kecerobohan ini ada konsekuensinya. Kami minta pimpinan BPK diganti," ucap Bambang di gedung DPR.

Baca: Sumber Waras, Ini Kata Ahok Soal Tudingan Komisi Hukum DPR

Selama ini, ujar Bambang, temuan BPK selalu memiliki konsekuensi hukum bila ditindaklanjuti KPK. Bila dua lembaga itu saling menganulir temuan, menurut dia, patut dipertanyakan pihak yang salah. "Apalagi ini sudah sampai audit investigasi yang tidak sembarangan," tutur politikus Partai Golongan Karya ini. "Sepanjang sejarah, DPR saja baru sekali meminta audit investigasi, yaitu kasus Bank Century."

Dalam rapat kerja dengan BPK beberapa waktu lalu, Komisi Hukum berulang kali menanyakan independensi BPK dalam audit investigasi Sumber Waras. Di depan Komisi Hukum, pimpinan BPK menyatakan audit tersebut sesuai dengan prosedur.

Baca: Ahok Lolos dari Jerat KPK, Ahmad Dhani: Ramalan Saya Benar

Wakil Ketua Komisi Hukum Benny Kabur Harman dalam rapat tersebut mengatakan BPK menunjukkan hasil audit kepada anggota Dewan. "BPK menuliskan secara jelas, ada 'pelanggaran hukum yang sempurna' dalam kasus ini," ucapnya.

Sebaliknya, KPK juga berkeras bahwa penyelidikan pihaknya sudah tuntas. “Sikap KPK jelas, kok. Sebelum datang ke sini, kami juga sudah tahu sikap kami bagaimana dan alasannya berdasarkan hasil penyelidikan," ujar Agus.

Baca: Pembelian Lahan RS Sumber Waras Bersih Korupsi, Sikap BPK?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bambang meminta KPK lebih dulu menunjukkan bukti kepada DPR bahwa tak ada kerugian negara dalam penyelidikan Sumber Waras. Ia meminta bukti tersebut ditunjukkan hari ini dalam rapat lanjutan. "Kalau KPK bisa menunjukkan bukti itu, artinya yang brengsek BPK. Tapi kita belum bisa mengatakan BPK brengsek karena belum ada kesimpulan akhir," tuturnya.

Komisi Hukum tetap meminta KPK menyelesaikan penyelidikan kasus ini hingga tuntas. Soalnya, dari kajian Panitia Kerja Penegakan Hukum Komisi Hukum yang meneliti pembelian senilai Rp 755 miliar tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama melanggar administrasi. "Korupsi bukan satu-satunya indikator pelanggaran hukum," kata Benny Kabur, politikus Partai Demokrat.

Baca: Bambang Soesatyo: Kasus Sumber Waras Belum Final

Wakil Ketua Komisi Keuangan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Muhammad Prakosa, juga mengatakan BPK terancam menerima konsekuensi serius bila terbukti salah mengaudit pembelian lahan Sumber Waras. "Kami akan panggil BPK untuk menanyakan soal ini," ucapnya.

BPK menolak berkomentar banyak tentang pernyataan Agus Rahardjo karena belum ada pernyataan resmi dari KPK. Juru bicara BPK, Yudi Ramdan, menyatakan lembaganya telah melakukan audit investigasi sesuai dengan permintaan KPK. “Status Sumber Waras baru beredar di media,” ujar Yudi. "Kami sudah melaksanakan audit investigasi sesuai dengan kewenangan.”

FRISKI RIANA

Sidang Jessica Kumala Wongso
Kopi Maut: Detik-detik Jessica Tuangkan Sianida ke Kopi Mirna
Sidang Kopi Maut, Begini Cara Jessica Rancang Kematian Mirna

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 jam lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.


Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

2 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.


Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

4 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Efendi Hutahaean di acara diskusi Pengusaha Jasa Titipan. Dok: Bea Cukai Purwakarta
Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.


Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

4 jam lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri) mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?


2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

6 jam lalu

Penyanyi jebolan Indonesia Idol, Windy Yunita Bastari Usman, seusai memenuhi panggilan penyidik menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2024. Windy Idol yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, diperiksa sebagai saksi untuk Sekretaris MA, Hasbi Hasan, yang kembali ditetapkan sebagai tersangka dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana pencucian uang terkait kasus suap pengurusan Perkara di MA. TEMPO/Imam Sukamto
2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?


Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

8 jam lalu

Kepala KPPBC TMP A Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean. Dok Bea Cukai Purwakarta
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.


KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

17 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Efendi Hutahaean di acara diskusi Pengusaha Jasa Titipan. Dok: Bea Cukai Purwakarta
KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.


Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

17 jam lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.


Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

20 jam lalu

Menkeu Sri Mulyani dan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti.
Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.


Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

20 jam lalu

Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninggalkan Gedung Merah Putih KPK seusai menjalani pemeriksaan pada Jumat, 17 Mei 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar