TEMPO.CO, Surabaya -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mempersiapkan pengerjaan proyek infrastruktur listrik sebagai bagian dari program 35 ribu megawatt. Di Jawa Timur, salah satu proyek yang menjadi perhatian penting ialah underground cable (kabel bawah tanah) transmisi sebesar 500 KV dari Grati, Pasuruan ke Surabaya bagian selatan.
"Yang krusial di Jawa Timur adalah transmisi dari Grati ke Surabaya Selatan, karena crossing (melewati) wilayah rencana pengembangan bandara Juanda," kata Kepala Divisi Konstruksi PLN Regional Jawa Bagian Timur dan Bali Adang Sudrajat saat dihubungi Tempo, Kamis, 16 Juni 2016.
Adang menjelaskan, pembangunan kabel bawah tanah diputuskan karena transmisi tak mungkin diwujudkan berupa konstruksi tiang Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (disingkat SUTET). Cara itu ditempuh agar proyek-proyek transmisi dan pengembangan bandara tetap berjalan. "Informasi terakhir sudah positif bahwa masterplan bandara ke arah pantai. Sehingga di section bandara kami ubah dari transmisi yang tadinya udara 500 KV berupa sutet, menjadi underground."
Proyek ini, kata Adang, menjadi proyek transmisi bawah tanah 500 KV pertama di Indonesia. Sebelumnya, PLN berpengalaman membangun underground cable untuk transmisi listrik lebih kecil, yakni 130 KV.
Lokasi underground cable terbesar itu bakal berada persis di antara landasan pacu (runway) Juanda lama dengan yang baru. "Nanti ada celah di situ, panjangnya sekitar 10 kilometer dengan kedalaman 10 meter."
Pihaknya menargetkan proyek selesai pada 2019, kini memasuki tahap feasibility study. Adang mengakui, ditilik dari sisi investasi, kabel bawah tanah 10 kali lipat lebih mahal dibandingkan sutet. Sebab PLN harus membuat terowongan seperti untuk MRT. "Tapi itu dilakukan karena tak ada alternatif. Kami mencari solusi terbaik."
PLN menyatakan terus berkordinasi berkaitan dengan masterplan pengembangan bandara Juanda. Pengkajian masterplan dilakukan oleh Otoritas Bandara Juanda, untuk kemudian diajukan kepada Kementerian Perhubungan RI. "Nanti setelah disetujui masterplannya oleh Kementerian Perhubungan, kami akan cari yang optimal dengan jarak yang lebih pendek," tuturnl dia.
Tak hanya dengan Otoritas Bandara Juanda, kordinasi dilakukan PLN dengan berbagai pihak lainnya. Terutama berkaitan dengan pengadaan lahan untuk jalur transmisi, seperti dengan pengembang apartemen maupun Lantamal, yang tanahnya juga dilewati.
Di regional Jawa Bagian Timur dan Bali, terdapat empat proyek pembangkit yang termasuk dalam program nasional 35 ribu megawatt. Antara lain PLTGU Grati Blok III sebesar 450 MW, PLTGU Grati Blok II Add On sebesar 150 MW, PLTGU Perak Peaker sebesar 500 MW, dan PLTGU Jawa 3 Gresik sebesar 800 MW. Ada juga sisa program FTP-1 yang sekarang dalam proses komisioning yaitu PLTU Tanjung Awar Awar Unit 2 (350 MW).
ARTIKA RACHMI FARMITA