TEMPO.CO, Pyongyang - Seorang pejabat di Korea Selatan membantah klaim situs berita East Asia Tribune pada Jumat, 17 Juni 2016, yang mengatakan Kim Jong-un telah tewas dalam sebuah serangan bunuh diri di Pyongyang.
Pejabat dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan informasi itu kemungkinan besar hanya aksi publisitas. "Kita tidak bisa memverifikasi tingkat kepercayaan kantor berita ini," katanya yang berbicara dengan syarat anonim, seperti dikutip dari laman Asian Correspondent. "Itu hanyalah sebuah langkah untuk menarik perhatian publik."
Pejabat itu mengacu pada artikel di laman East Asia Tribune berjudul Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Mati dalam Serangan Bunuh Diri Mendadak. Kim dikatakan tewas dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukan seorang wanita saat sebuah upacara di Pyongyang berlangsung.
Dalam laporan itu, wanita penyerang dikatakan berhasil menembus barisan keamanan dan meledakkan bom.
"Pengawal Kim menarik senjata mereka, tapi sebelum mereka menembak perempuan, dia meledakkan perangkat yang diyakini sebagai sabuk bunuh diri," demikian isi berita situs itu. Kabar itu juga memuat, Kim "dinyatakan meninggal" saat tiba di rumah sakit terdekat.
Seorang pejabat dari Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan sedang berusaha memverifikasi laporan itu.
"Sejauh yang kami tahu, itu tidak benar," katanya.
Sumber lain mengatakan kepada harian JoongAng, Kim masih hidup dan sehat. Intelijen Korea Selatan akan tahu jika serangan itu benar-benar terjadi.
ASIAN CORRESPONDENT | MECHOS DE LAROCHA