Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koin Cina Kuno di Jembrana, Pernah Ada Kongsi Dagang?

image-gnews
Para arkeolog berhasil menemukan sejumlah koin emas terbesar dari makam kuno di bagian timur Tiongkok. Arkeolog memprediksi bawah umur makam tersebut berumur 2.000 tahun lalu. dailymail.co.uk
Para arkeolog berhasil menemukan sejumlah koin emas terbesar dari makam kuno di bagian timur Tiongkok. Arkeolog memprediksi bawah umur makam tersebut berumur 2.000 tahun lalu. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jembrana - Temuan koin kuno berusia ribuan tahun yang tersimpan dalam sebuah guci di Banjar Taman, Desa Batu Agung, Kabupaten Jembrana, Sabtu, 18 Juni 2016 diduga kuat berasal dari Cina. Kepala Balai Arkeologi Denpasar, I Gusti Made Suarbhawa, menduga ribuan koin tersebut berasal dari Abad ke-10, tepatnya saat Dinasti Song berkuasa di Tiongkok.

Suarbhawa menjelaskan koin-koin kuno yang berjumlah kisaran 8 ribu sampai 10 ribu keping itu tersusun rapi diikat tali. "Lama terpendam dalam tanah hingga kena resapan air, jadi susunan koin itu lengket karena berkarat. Beberapa yang lepas dibersihkan, kami ketahui ada juga yang dari Dinasti Ming abad 13," katanya kepada Tempo, Senin, 20 Juni 2016. "Ini temuan menarik yang bernilai penting untuk ditindaklanjuti."

Dia menduga masih banyak terkubur koin yang berasal dari dinasti lain. Indikasi tersebut, kata dia, sangat kuat karena pada masa tersebut sudah ada hubungan dagang dengan Cina. "Jenis uang (koin) tersebut pada masa itu adalah alat tukar yang sah. Dan, mekanisme perdagangan dengan cara tukar keping emas, perak, atau uang kepeng sudah ada pada masa itu," ujarnya.

Berdasarkan analisis sementara, Suarbhawa menuturkan temuan koin-koin kuno diketahui berbahan campuran timah dan tembaga. "Tapi itu hanya beberapa keping saja yang berhasil lepas dari tumpukan yang lengket," tuturnya.

Guci berbahan tanah liat bercampur batu tempat menyimpang keping-keping koin terdapat empat pegangan berbahan kupingan. Guci dengan tinggi 30 sentimeter dan diameter 20 sentimeter itu ditemukan di kedalaman 120 sentimeter. "Glasir tidak sampai di bagian bawah luar, jadi terlihat warna merah dan unsur batu," tuturnya. "Saat ditemukan mulut guci agak rompal karena kena sekop."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adalah Ismail, seorang pekerja PDAM Tirta Amertha Jati, yang menemukannya saat melakukan penggalian untuk keperluan pemasangan pipa. "Letaknya di jalan aspal dekat perempatan Banjar Taman, kira-kira berjarak 500 meter dari jalan raya utama," ujar Suarbhawa.

Saat ini ribuan keping koin kuno tersebut disimpan di Kantor Balai Dusun Taman. "Itu temuan masyarakat, jadi milik masyarakat setempat," kata Suarbhawa. "Kami hanya meminta kepada warga untuk membersihkan kepingan koin itu dengan cara alami seperti air asam atau air kelapa supaya tidak rusak."

BRAM SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

4 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

23 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

24 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

28 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

28 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

29 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

46 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.