TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas merupakan sebuah kondisi berbahaya, di mana terjadinya penumpukan lemak pada tubuh sehingga melebihi batasan yang baik untuk kesehatan. Hal utama yang membuat seseorang terkena obesitas adalah pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Seseorang yang banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori dalam bentuk gula dan lemak, ditambah kurangnya aktifitas fisik, akan rentan untuk mengalami obesitas.
Hal tersebut, tidak hanya dialami oleh orang dewasa, akan tetapi obesitas juga beresiko tinggi terhadap anak-anak. Menurut dokter Bernie Endyarni Medise dalam acara Drink Move be Strong yang diasakan oleh Frisian Flag Indonesia, asupan gizi yang seimbang membantu mempersiapkan energi yang dibutuhkan anak.
“Orang tua berperan besar dalam mebentuk gaya hidup anak, memilih makanan yang bergizi dan melakukan aktifitas fisik, menghindari anak terkena obesitas,” kata Bernie.
Kelebihan berat badan yang dialami oleh anak salah satunya dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Resiko obesitas pada anak akan lebih tinggi dialami oleh anak dari orang tua yang mengalami obesitas. Selain dari faktor keturunan, faktor yang akan berperan dan membahayakan obesitas pada anak adalah pola makan. Anak yang mengalami obesitas tidak akan kesulitan soal makan, namun sulit mengontrol rasa lapar di dalam dirinya. Pola makan yang berlebihan dan pilihan makanan yang tidak sehat akan meningkatkan resiko obesitas.
Beberapa makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak akan membahayakan seperti minuman dan makanan yang mengandung gula berlebihan. Bagi orang tua yang memiliki anak dengan berat badan berlebih maka disarankan untuk mengetahui efek negatif yang mungkin terjadi pada anak. Selain akan membuat anak anda kesulitan dalam beraktivitas, obesitas akan menimbulkan beberapa masalah, salah satunya ketidak percayaan diri anak akan tubuhnya.
Menurut psikolog keluarga, Sutji Sostrowardojo, body image adalah persepsi seseorang terhadap tubuhnya, ini terbentuk dari kenangan seseorang, pandangan masyarakat serta pengaruh keluarga atau lingkungan terdekatnya menilai dirinya.
“Orang tua adalah role mode, di mana anak akan meyakini yang dipercayai oleh orang tuanya, jika orang tua memiliki pola makan yang berlebihan, tidak jarang akan menurun ke anaknya,” ujar Sutji.
Sutji menyarankan agar orang tua memberikan makanan yang seimbang seperti sayur mayur, buah, protein hewani dan susu dengan porsi yang tidak berlebihan, ditambah aktivitas fisik yang menyenangkan untuk anak. Selain dapat membangun ikatan antara orang tua dengan anak, aktivitas fisik yang menyenangkan dapat menyehatkan.
CHITRA PARAMAESTI