TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menjanjikan bonus Rp 5 miliar ditambah tunjangan hari tua Rp 20 juta per bulan bagi peraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro Brasil 2016.
"Kami sudah menyiapkan itu semua, tapi kami tidak ingin orientasi atlet untuk meraih juara itu semata-mata karena bonus. Jadi karena satu tekad masing-masing untuk memecahkan rekor dalam sejarah hidupnya, bonus itu adalah sesuatu yang sifatnya mendukung saja," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi setelah acara pelepasan Kontingen Olimpiade Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2016.
Untuk peraih medali perak, pemerintah memberikan bonus Rp 2 miliar dan peraih medali perunggu Rp 1 miliar. Pemerintah, kata Imam, juga mencatatkan sejarah baru dengan memberikan tunjangan hari tua semacam pensiun kepada atlet peraih medali di Olimpiade.
"Ini sejarah baru. Sejak 2016 sudah kami anggarkan dan kira-kira 15 hari lalu, kami luncurkan di Hotel Sahid Jakarta," kata Imam. Indonesia meraih medali Olimpiade untuk pertama kali pada 1988 di Seoul berupa perak, yang dipersembahkan tim panahan putri.
Pada 1992, Indonesia meraih emas Olimpiade pertama melalui Susi Susanti dan Alan Budikusuma. Saat itu, Alan dan Susi masing-masing mendapat bonus Rp 1 miliar. Sampai saat ini tercatat Indonesia telah mengumpulkan 27 medali dari ajang Olimpiade sejak Olimpiade Seoul 1988.
"Medali emas mendapatkan tunjangan per bulan Rp 20 juta, perak Rp 15 juta, perunggu Rp 10 juta. Seumur hidup. Tentu ini adalah sejarah, jaminan, sekaligus memungkinkan bagi semua atlet, ayo menjadi juara," ujar Imam.
Tunjangan seperti itu, kata Imam, baru diberikan kepada atlet peraih medali di ajang Olimpiade karena semata keterbatasan anggaran pemerintah.
Ke depan, jika ada dukungan dari pihak swasta dan BUMN, diharapkan tunjangan serupa bisa diberikan kepada atlet yang berprestasi dalam ajang Asian Games, SEA Games, ataupun PON.
Pemerintah, kata Imam, menganggarkan Rp 6 miliar per tahun untuk kebutuhan tersebut dan diharapkan jumlahnya akan terus bertambah setiap tahunnya dengan asumsi peraih medali Olimpiade juga bertambah.
ANTARA