TEMPO.CO, Depok - Bus Transjakarta rute Depok-Cawang UKI masih sepi peminat sejak dioperasionalkan Senin, pekan lalu. Hal itu terlihat dari jumlah penumpang yang naik dari Depok, menuju Cawang, maupun sebaliknya. Jumlah penumpang hanya 5-7 orang, yang naik bus berkelir biru tersebut.
Koordinator Lapangan Transjakarta Depok-Cawang UKI Yason L mengatakan jumlah penumpang Transjakarta masih sepi dari Depok, maupun Cawang.
Tapi, kata dia, sudah ada peningkatan sejak awal dioperasional. "Awal dioperasikan baru 55 penumpang sehari. Sekarang sudah mencapai 100-150 penumpang perhari," kata Yason, Senin, 27 Juni 2016.
Menurutnya, jumlah penumpang masih minim lantaran keberadaan Transjakarta belum tersosialisasikan kepada seluruh warga Depok. Belum lagi, lanjutnya, banyak penumpang Transjabodetabek, yang mengeluh setelah naik Transjakarta.
Soalnya, rute Transjabodetabek dari Depok, menuju langsung ke Grogol. Sedangkan, Transjakarta hanya sampai Cawang. "Bahkan, sekali jalan sering tidak ada penumpang sama sekali dari Depok ke Cawang UKI," ujarnya.
Ia menuturkan ada 22 tempat pemberhentian Transjakarta dari Terminal Depok, sampai Jalan Juanda. Dari jalur Depok menuju Cawang, ada sembilan tempat pemberhentian.
Sedangkan dari Cawang ke Depok, ada 13 tempat pemberhentian bus Transjakarta. "Dari Juanda langsung masuk ke Tol Cijago," ujarnya.
Operasional bus Transjakarta sejak pukul 05.00-22.00. Tapi, karena masih sepi, bus Transjakarta terakhir dari Depok, diberangkatkan pukul 19.30.
Pada jam sibuk pukul 05.00-08.00 Transjakarta jalan 30 menit sekali. Setelahnya 40-60 menit sekali. "Masih situasional. Melihat kondisi penumpang," ujarnya. "Dari 10 unit bus Transjakarta yang disediakan untuk Depok, baru beroperasi lima unit karena masih sepi."
Sopir Transjakarta, Viktor Rintho Berutu mengatakan waktu tempuh Depok-Cawang UKI pada jam sibuk adalah 1,5-2 jam. Sedangkan, saat jalan lancar waktu tempuhnya 45-60 menit. "Macetnya pas keluar Jalan Juanda, dan akhir pekan kalau di Depok."
Ia menuturkan kapasitas bus Transjakarta mencapai 30 penumpang yang bisa duduk dan 40-50 penumpang berdiri. Perhari, kata dia, satu mobil bisa empat sampai lima kali balik Depok-Cawang UKI. "Kadang memang tidak ada penumpangnya," ujarnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Kota Depok Endang Wahyu mengatakan belum banyak warga Depok, yang tahun Transjakarta telah beroperasi, setelah Transjabodetabek, dihentikan. "Sekarang dari nol lagi sosialisasinya," ucapnya.
Selain itu, banyak pengguna Transjabodetabek juga mempertanyakan layanan Transjakarta, yang hanya mencapai Cawang. Penumpang yang biasa menggunakan Transjabodetabek langsung bisa naik sampai Grogol, tanpa melakukan transit.
Menurutnya, karena tidak adanya kepastian waktu keberangkatan membuat masyarakat masih mengandalkan kendaraan pribadi dan kereta untuk berangkat kerja. "Masyarakat butuh kepastian waktu. Saya pernah coba naik Transjakarta ini, pas keluar tol Cawang, macet sampai UKI," ujarnya.
Siska Fitriani, warga Sawangan, mengatakan sudah menjadi pengguna Transjabodetabek, sebelum ada Transjakarta, untuk pergi ke tempat kerjanya di Tanjung Priok.
Menurutnya, dengan adanya Transjakarta, meski sampai Cawang UKI, akan sangat membantu mengurangi biaya ke tempat kerjanya. "Transjakarta lebih murah. Biasanya saya naik kereta," ujarnya.
Ia menuturkan seandainya naik kereta dari rumahnya bisa menghabiskan biaya sampai Rp20 ribu. Sedangkan, bila menggunakan Transjakarta hanya menghabiskan biaya Rp15 ribu. "Naik kereta juga turun di Cawang. Waktu tempuh juga sama. Dan saya dapat tempat duduk," ujarnya.
IMAM HAMDI