Macet di Brebes, Ini Penjelasan Kakorlantas Polri

Editor

Juli Hantoro

Penjual bahan bakar minyak (bbm) eceran di ruas tol Brebes, Jawa Timur, 3 Juli 2016. TEMPO/Suseno Aji
Penjual bahan bakar minyak (bbm) eceran di ruas tol Brebes, Jawa Timur, 3 Juli 2016. TEMPO/Suseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan penyebab kemacetan di Brebes, adalah karena volume kendaraan yang melebihi batas normal. Hal ini ditambah dengan pembayaran tol yang dianggapnya kurang praktis.

“Misalnya Rp 50.500, kenapa tidak Rp 50 ribu saja, sehingga transaksi memerlukan waktu,” kata Agung Budi kepada Tempo saat dihubungi lewat pesan singkat, Minggu 3 Juli 2016.

Agung Budi melanjutkan, selain itu kemacetan juga terjadi karena adanya pasar tumpah yang cukup besar di daerah Slawi. Akibatnya mobil-mobil yang sudah keluar dari jalan tol terhambat mobilitasnya.

Untuk upaya rekayasa lalu lintas, Agung Budi menjelaskan sekarang kendaraan yang berada di tol, dikeluarkan di pintu tol Kanci dan diarahkan ke jalur Pantura. “Nanti kalau padat lagi, diarahkan keluar Sumber Waras,” ujar dia.

Saat dihubungi, Agung Budi mengaku saat ini sedang berada di Cikopo untuk memantau pengamanan mudik. Upaya-upaya rekayasa yang sudah disebutkan sebelumnya, menurut Agung Budi dilakukan agar beban di tol dan di luar tol berimbang. “Kalau di luar tol pemudik bisa istirahat, karena banyak fasilitas dibandingkan di tol.”

Soal pembayaran tol, sebelumnya Direktur PT Jasa Marga Adityawarman menyampaikan pihaknya akan membulatkan tarif tol.

Hal ini menurut Adityawarman dilakukan agar para pengguna jalan tol, makin mudah dan makin cepat dalam bertransaksi sehingga antrean kendaraan tidak panjang. “Misalnya RP 50.500 kami bulatkan menjadi Rp 50 ribu,” ucap dia saat itu.

DIKO OKTORA