Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geopark Ciletuh Perimadona Baru Tempat Liburan di Jawa Barat

image-gnews
Pemandangan taman bumi Ciletuh, di Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, 5 September 2015. Memiliki ke aneka ragaman geologi, taman Ciletuh akan diusulkan menjadi geopark atau taman bumi nasional. TEMPO/Frannoto
Pemandangan taman bumi Ciletuh, di Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, 5 September 2015. Memiliki ke aneka ragaman geologi, taman Ciletuh akan diusulkan menjadi geopark atau taman bumi nasional. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan kawasan Geopark Ciletuh di Sukabumi kebanjiran pengunjung pada libur Lebaran ini. “Kalau daerah lain sudah biasa, tapi ini baru diperkenalkan tapi pengunjungnya luar biasa,” kata dia di Bandung, Senin, 11 Juli 2016.

Deddy mengatakan, puluhan ribu orang memadati kawasan Geopark Ciletuh. Menurut dia, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Apalagi baru tahun kedua lokasi wisata tersebut dipromosikan. "Dulu jalannya rusak, kami perbaiki, sekarang minta diperlebar,” kata dia.

Deddy menambahkan sejumlah spot di kawasan itu Geopark Ciletuh yang menjadi sasaran kunjungan wisatawan. Diantaranya selain Ciletuh, juga kawasan wisata pantai di Ujung Genteng dan Ciwaru. Membeludaknya pengunjung di sana diikuti dengan sejumlah kecelakaan yang menewaskan pengunjung salah satunya gara-gara tersambar petir. “Kami mungkin harus membangun penangkal petir, ada dua orang tersambar petir di laut,” kata Deddy.

Deddy menuturkan pembenahan kawasan Geopark Ciletuh sudah direncanakan bakal dikebut hingga tahun depan. Kawasan Geopark Ciletuh yang asalnya hanya melingkupi 2 kecamatan, diperrluas menjadi 8 kecamatan. “Nanti mau dikembangkan dari Ujung Genteng sampai Cisolok, sampai ke (desa adat) Ciptagelar,” kata dia.

Salah satunya dengan membangun jalan penghubung antar kecamatan di kawasan Geopark Ciletuh. “Jalannya gak boleh pakai aspal karena melewati taman nasional jadi gak boleh di aspal, pakai sirtu (pasir batu) gak apa-apa karena bisa masuk resapan airnya,” kata Deddy.

Deddy mengatakan, pemerintah Jawa Barat juga bersiap menggelar Festival Ciletuh pada Agustus tahun ini untuk mempromosikan kawasan wisata alam itu. Sejumlah kecamatan tengah dipersiapkan membangun sanggar untuk mengembangkan kesenian budaya lokal. “Jadi nanti setiap orang kapan saja bisa melihat mereka berlatih dan mentas. Kita berharap ada beberapa desa kita kembangkan sanggar,” kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ida Hernida mengklaim, pengunjung kawasan wisata alam Geopark Ciletuh sudah menggeser pengunjung Pangandaran. “Kayanya sekarang Pangandaran mulai kalah dengan Ciletuh,” kata dia di Bandung, Senin, 11 Juli 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati demikian, Ida mengaku masih mengumpulkan jumlah pengunjung kawasan wisata yang ada di Jawa Barat pada libur Lebaran lalu. “Geopark Ciletuh sekarang primadona baru,” kata dia.

Ida mengatakan, saat ini sudah terjadi pergeseran tren kunjungan wisata. “Kalau dulu ada uang baru wisata, sekarang terbalik justru kita harus wisata untuk refresing untuk penyegaran diri,” kata dia.

Ida mengatakan, kawasan wisata di Jawa Barat masih terkendala sarana dan prasarana serta promosi. Geopark Ciletuh misalnya, masih terus menjalani perbaikan sarana dan prasarana salah satunya dengan rencana pengembangan homestay di tiap kecamatan di kawasan itu. Pilihan mengembangkan homestay ketimbang hotel juga untuk mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Menurut Ida, pemerintah Jawa Barat menargetkan kawasan Geopark Ciletuh mendapat pengukuhan sebagai Unesco Global Geopark tahun depan. “Kita disyaratkan untuk memperluasnya menjadi 8 kecamatan dengan 74 desa, sebelumnya hanya 2 kecamatan dengan 15 desanya. Kita harus membimbing 74 desa untuk siap menjadi pelaku ekonomi di daerahnya masing-masing,” kata dia.

Promosi kawasan itu juga akan digenjot dengan menggelar Festival Ciletuh selama tiga hari mulai 27 Agustus 2016. Fesitival itu akan terkonsentrasi di Ujung Genteng. “Isinya segala macam, mulai dari diving, sepeda, surfing, festival layang-layang dan kincir, semuanya. Karena kita harus menjaring wisatawan mancanegara, festival semacam ini biasanya yang diminati,” kata Ida.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

7 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

12 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

38 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

45 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

49 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

14 Februari 2024

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.