TEMPO.CO, Banda Aceh - Penyair dari delapan negara mengikuti kegiatan temu penyair internasional di Banda Aceh yang berlangsung pada 15-18 Juli 2016. Mereka unjuk kebolehan membacakan puisi bersama sejumlah penyair lokal serta meluncurkan buku.
“Hari ini para penyair membacakan puisi di Pantai Lhok Nga, bagian dari city tour,” kata ketua panitia temu penyair, Helmi Hass, kepada Tempo, Ahad, 17 Juli 2016.
Baca Juga:
Ahad malam, agenda pertemuan dilanjutkan di pendapa Wali Kota Banda Aceh sekaligus menutup rangkaian acara temu penyair. Para penyair yang hadir berasal dari Iran, Meksiko, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia.
Sebelumnya, para penyair juga sempat bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah pada Jumat malam, sekaligus acara pembukaan kegiatan. Mereka juga meluncurkan 27 judul buku dari berbagai negara sekaligus unjuk kebolehan membaca puisi di depan tamu.
Selanjutnya, pada Sabtu, 16 Juli 2016, buku-buku tersebut dipamerkan dan dibedah dalam acara seminar internasional sehari di Gedung ACC Sultan Selim, Banda Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, mengatakan temu penyair Internasional baru pertama kali diselenggarakan di Aceh. “Ini menjadi bagian penting bagi Aceh agar dikenal dunia di bidang budaya,” ujarnya.
ADI WARSIDI