TEMPO.CO, Surabaya -Kota Surabaya dipercaya menjadi tuan rumah forum smart city 2016 yang bertajuk Indonesia International Smart City Expo & Forum Surabaya 2016 (IISMEX 2016), pada 20-22 Juli 2016. Pameran bidang industri inovasi dan solusi pembangunan kota cerdas ini digelar di Grand City Convex.
“Surabaya dipilih sebagai tuan rumah karena terbaik berdasarkan indeks kota cerdas di Indonesia,” kata Ketua Umum Smart Indonesia Initiatives Suhono Harso Supangkat saat jumpa pers di Grand City Surabaya, Selasa, 19 Juli 2016. Ia mencontohkan di antaranya digitalisasi sekolah yang bisa membantu proses pendidikan, efisiensi anggaran dengan teknologi informasi (IT), penanganan sungai, dan pengelolaan sampah.
“Ini contoh riil bagaimana seharusnya membangun kota, bukan hanya di media sosial.” Menurut dia, forum ini penting untuk bertukar pikiran.
Menurut Suhono, agenda IISMEX 2016 menjadi bagian dari penyelenggaraan pameran internasional terpadu teknologi industri bidang limbah air, daur ulang dan energi terbarukan (Indo Water, Indo Waste dan Indo Renergy). Acara internasional ini diikuti 250 peserta pameran dari 31 negara untuk menampilkan produk dan teknologi mutakhir mereka. “Termasuk Korea Selatan, Tiongkok, Singapura, dan Taiwan.”
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyambut positif agenda acara itu. Tujuannya untuk memberikan wadah kepada semua peserta untuk berdiskusi memecahkan masalah perkotaan dari berbagai aspek. “Mudah-mudahan melahirkan hasil yang bisa memberikan output kepada semuanya,” kata Risma.
Menurut Wali Kota Risma, acara ini selaras dengan visi-misi Pemerintah Kota Surabaya dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) atau kota pertemuan, insentif, konvensi dan pameran. “MICE ini sudah dimulai.”
Risma menambahkan salah satu masalah yang harus dihadapi Indonesia dan bahkan dunia saat ini adalah masalah air minum dan air bersih. Oleh karena itu, sejak saat ini harus berpikir cerdas bagaimana mengelola air secara bijak. “Agar di kemudian hari kita semua tidak punya masalah dengan air itu.”
MOHAMMAD SYARRAFAH