TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan dirinya mengabaikan isu hak asasi manusia (HAM) dalam memerangi kejahatan narkoba. Bahkan Duterte membandingkan reputasinya akan seperti diktator Uganda Idi Amin.
"Saya akan pensiun dengan reputasi seperti Idi Amin. Saya tidak takut pada HAM. Saya tidak akan mengizinkan negara saya pergi ke anjing-anjing itu," ujar Duterte pada Minggu, 17 Juli 2016, seperti dikutip dari ABC.
Idi Amin dikenang oleh dunia sebagai diktator Uganda yang berkuasa selama 1971-1979. Ia memerintah dengan kejam. Ratusan ribu rakyat Uganda tewas dalam berbagai bentuk pelanggaran HAM pada masa itu.
Duterte pun bersumpah tidak akan mendengarkan jeritan orang-orang yang terbunuh dalam memerangi narkoba. Sebaliknya, Duterte bersumpah akan memaafkan semua pasukan keamanan yang terlibat dalam berbagai pelanggaran HAM terkait dengan perang terhadap narkoba.
Ia merespons Komisi Hakim Internasional (ICJ) yang mengkritik kebijakannya. ICJ mengatakan, terjadi peningkatan jumlah pelaku perdagangan narkoba yang tewas pada masa pemerintahan Duterte yang belum genap sebulan.
Sebagai kelanjutan perang terhadap narkoba, kemarin polisi mengungkapkan rencana untuk membuat papan billboard berukuran besar di markas besarnya di Manila. Billboard bertenaga listrik ini akan memuat data bergerak tentang jumlah tersangka narkoba yang telah ditangkap maupun yang terbunuh dalam operasi memerangi narkoba.
"Billboard setiap hari akan memperlihatkan kepada masyarakat capaian-capaian polisi," kata kepala hubungan masyarakat kepolisian, Gilberto Cruz.
ABC | MARIA RITA