Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Tak Temukan Limbah di Keramba Danau Toba

image-gnews
Kunjungan perwakilan Kemenko Maritim ke Keramba Jaring Apung (KJA) milik PT Suri Tani Pemuka Japfa Group di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, 19 Juli 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Kunjungan perwakilan Kemenko Maritim ke Keramba Jaring Apung (KJA) milik PT Suri Tani Pemuka Japfa Group di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, 19 Juli 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Iklan

TEMPO.CO, Simalungun -  Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya tidak menemukan limbah atau aspek lain yang memicu pencemaran lingkungan saat meninjau salah satu lokasi bisnis keramba ikan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Peninjauan dilakukan di unit Keramba Jaring Apung (KJA) milik PT Suri Tani Pemuka (STP), yang dinaungi raksasa agribisnis, JAPFA Group.

"Setelah kita cek, keramba apung mereka tidak menghasilkan limbah. Mereka mengikuti kaidah budi daya ikan yang baik," kata Kepala Bagian Humas Kemenko Kemaritiman Shahandra Hanitiyo di Simalungun, Selasa, 19 Juli 2016.

Menurut Shahandra, usaha keramba STP JAFPA menerapkan teknologi ramah lingkungan sehingga kecil kemungkinan menghasilkan limbah. Teknologi tersebut dipakai untuk mengatur efisiensi pemberian pakan (makanan) ikan serta meminimalisasi kotoran selama proses budi daya.

"Air di sekitar (lokasi keramba) tak keruh, tak seperti yang digembar-gemborkan ke pemerintah pusat," tutur Shahandra kepada Tempo.

Beberapa waktu lalu, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli sempat menyerukan pembersihan usaha keramba ikan di Danau Toba. Bisnis keramba pun sempat dianggap penyumbang limbah, terutama karena munculnya endapan pakan ikan. Awal 2016, Rizal sempat mengultimatum sejumlah pelaku bisnis keramba di daerah itu.

Program penertiban bertajuk Zero (0) KJA juga sempat mencuat sebagai salah satu terobosan perbaikan Danau Toba yang menjadi destinasi wisata.

Staf Ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung mengatakan penertiban KJA merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2014. Namun isinya tak secara langsung menyiratkan penutupan usaha keramba.

"Pasalnya lebih kepada zonasi (penataan wilayah) budi daya perikanan dan daya dukung produksi," ujar Saut yang ikut meninjau pelataran KJA milik STP JAPFA.

Terkait dengan persoalan limbah, ujar Saut, tinggal menunggu munculnya peraturan daerah yang menetapkan syarat dan ketentuan bagi perusahaan dalam menjalankan bisnis keramba ikan. Saat ini hanya ada dua pelaku bisnis keramba besar di Danau Toba, yaitu JAPFA dan PT Aquafarm Nusantara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena menyangkut kepentingan tujuh  kabupaten (sekitar Danau Toba), provinsi yang mengatur. Perusahaan penuhi aturan kalau ingin melanjutkan," ucap Saut.

Soal daya dukung produksi, menurut dia, pebisnis keramba wajib memenuhi syarat keberlanjutan, yaitu menggunakan teknologi budi daya ikan yang ramah lingkungan.

Dari tinjauan pemerintah bersama peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Selasa, STP JAPFA dinilai memenuhi persyaratan tersebut, sedangkan PT Aquafarm belum masuk jadwal peninjauan.

Saut menambahkan, pemerintah daerah berwewenang menutup bisnis keramba perusahaan nasional yang tak memenuhi syarat. "Pemerintah ingin usaha ini (budi daya ikan dan kehutanan) terintegrasi dengan wisata Danau Toba. Itu isi Perpresnya."

Di pelataran KJA milik STP JAPFA yang berada di tepian utara Danau Toba, ikan nila dipisah sesuai dengan tahapan pertumbuhannya. Pembibitan ikan mereka lakukan di Tanah Jawa, Siantar, sedangkan penggemukan dan panen dilakukan di Simalungun.

Pengelolaan produksi ikan nila JAPFA pun mengantongi sertifikat penilaian level internasional dalam hal pengelolaan hasil budi daya ikan. JAPFA tengah giat memproduksi fillet ikan untuk bisnis domestik hingga impor ke Amerika dan Eropa.

YOHANES PASKALIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahfud MD Kunjungi Simalungun, Berikut 5 Destinasi Wisata Kabupaten Simalungun Ada Rumah Pesanggrahan Soekarno

30 Januari 2024

Rumah Pesanggrahan Soekarno di Simalungun, Sumut. Facebook
Mahfud MD Kunjungi Simalungun, Berikut 5 Destinasi Wisata Kabupaten Simalungun Ada Rumah Pesanggrahan Soekarno

Mahfud MD kampanye di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Terdapat Rumah Pesanggrahan Soekarno sebagai destinasi wisata sejarah di sana.


Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menceritakan kondisi kesehatannya terkini melalui unggahan di akun Instagramnya, Selasa, 10 Oktober 2023. (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)
Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dasril Roszandi
Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?


Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO
Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

8 Oktober 2022

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memberikan keterangan pers sesuai meluncurkan Buku Luhut Biografi Luhut Binsar Pandjaitan di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Jumat, 7 Oktober 2022. TEMPO/ Khory Alfarizi
Luhut: Jika Ditanya Kapan Hidup Paling Bahagia, Saya Jawab saat Masih Jadi Tentara

Luhut mengaku titik yang paling membuatnya bungah adalah saat menjadi tentara.