Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Percakapan Sunny-Sanusi Soal Raperda Reklamasi  

Editor

Budi Riza

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 25 Juli 2016. Selain Ahok, Jaksa menghadirkan empat orang saksi salah satunya staf ahli Ahok yakni Sunny Tanuwidjaja untuk didengarkan keterangannya dalam kasus suap Rancangan Peraturan Daerah terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta dengan terdakwa Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Ariesman Widjaja dan stafnya Trinanda Prihantoro. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 25 Juli 2016. Selain Ahok, Jaksa menghadirkan empat orang saksi salah satunya staf ahli Ahok yakni Sunny Tanuwidjaja untuk didengarkan keterangannya dalam kasus suap Rancangan Peraturan Daerah terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta dengan terdakwa Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Ariesman Widjaja dan stafnya Trinanda Prihantoro. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sunny Tanuwidjaja, staf khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan pernah menelepon mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, untuk membahas rancangan peraturan daerah tentang reklamasi yang tidak kunjung disahkan oleh Dewan.

Rekaman percakapan dua orang itu diputar jaksa penuntut umum dalam persidangan suap reklamasi dengan terdakwa Ariesman Widjaja, bekas Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, dan Trinanda Prihantoro, asisten Ariesman, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta hari ini, Senin, 25 Juli 2016.

SIMAK:  Saat Ahok dan Sunny Beda Pengakuan

Dalam rekaman itu, Sunny bertanya kepada Sanusi mengapa pembahasan raperda begitu lama. "Kita perlu ngobrolin soal itu, belum ketok-ketok, tuh," katanya kepada Sanusi. Percakapan itu terjadi pada 19 Maret 2016.

Kemudian, Sanusi menjawab panjang lebar. Sunny Tanuwidjaja mengatakan tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan politikus Gerindra itu. Dalam percakapan itu, Sanusi berujar, "Gua bilang sampai gua datangin, ini enggak beresin, ngerti enggak lu? Si sepuluh tetep pimpinannya, enggak tahu lah, enggak smooth-in orang. Ngerti enggak lu? Gua bilang head to head, orang ini track satu tarik klek, tuktaktek, jadi kok ini enggak bro?" Sunny hanya menyahut, "Wah, gawat dong."

Jaksa penuntut umum, Nurul Widiasih, mempertanyakan maksud perkataan Sanusi. Sunny menyahut tidak tahu. "Kan Anda yang diajak bicara," kata Nurul kepada Sunny. Namun Sunny tetap tidak mau menjelaskan maksud Sanusi. Sebab, dia benar-benar tidak tahu. "Saya tidak tahu, jadi jangan dipaksa. Saya tidak mau memfitnah Pak Sanusi," katanya.

SIMAK: Sidang Suap Reklamasi, Ahok: Saya Ditusuk dari Belakang

Pada menit selanjutnya, Sanusi menyinggung soal anggota Dewan yang tak kunjung kuorum dalam rapat paripurna. "Tapi kalau lu diemin aja, ya enggak kumpul, ini kan didiemin, Bro. Seolah-olah enggak ada isi, lah gitu lah dia bilang, ini enggak berani, enggak ada isi," ujarnya.

Kemudian, Sunny menanyakan apakah Sanusi sudah melapor ke Budi Noerwono, salah satu Direktur PT Kapuk Naga Indah. "Lu udah lapor si Budi segala, udah?" katanya kepada Sanusi. Jaksa lalu mencecar jawaban Sunny tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sunny menjelaskan, Budi adalah stakeholder. Karena tak mengerti dengan maksud Sanusi, dia ingin mengarahkan Sanusi kepada pihak yang terkait. Selanjutnya, Sanusi mengatakan kepada Sunny bahwa yang sedang mereka bahas bukan rahasia umum. Kemudian, Sanusi memberikan arahan, yang lagi-lagi tak dimengerti oleh Sunny.

"Kalau bukan rahasia umum, jadi lu harus head to head, datengin. O ini kunci si X datengin, kunci si Z datengin, jangan semua dipegang satu orang, bagi dong. Maksudnya gua gitu, loh," ujar Sanusi kepada Sunny.

Sunny menjawab, "Oh." Sanusi melanjutkan, "Nah gua udah arahin banget, tapi gua enggak diinstruksiin, gua enggak berani, Bro, ngerti enggak lu?" katanya. Lagi-lagi, Sunny menjawab, "Oh." Setelah itu, Sanusi kembali menyebut kata “sepuluh”.

SIMAK: Kasus Suap Reklamasi: Sunny Dicecar Soal 'Bagi-bagi' di DPRD  

"Jadi si sepuluh enggak itu.. ini ginilah, ini ada serakah-serakahan juga, ngerti enggak lu?" katanya kepada Sunny. Jaksa Nurul lantas mempertanyakan kembali maksud Sanusi kepada Sunny. "Ada serakah-serakahan itu maksudnya apa?" ujarnya.

Sunny menjelaskan, selama pembicaraan itu, ia sama sekali tidak mengerti maksud Sanusi. Karena itu, dia hanya menjawab singkat dan tak terlalu menanggapinya. "Karena saya enggak mungkin motong, ya oke ngomong aja terus," ucapnya.

MAYA AYU PUSPITASARI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Partai Tujuan Kader PSI Setelah Hengkang, Rian Ernest sampai Michael Victor Sianipar

31 Januari 2023

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Partai Tujuan Kader PSI Setelah Hengkang, Rian Ernest sampai Michael Victor Sianipar

Sejumlah kader PSI justru hengkang menjelang kontestasi politik 2024. Michael Victor Sianipar ke Perindo, Rian Ernest dikabarkan ke Golkar. Ada apa?


Hengkang dari PSI Michael Victor Sianipar Berlabuh ke Perindo, Rian Ernest dan Lainnya ke Mana?

30 Januari 2023

Eks kader PSI Michael Victor Sianipar secara resmi menyatakan bergabung di Partai Perindo dalam acara deklarasi di kantor DPP Perindo di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Januari 2023./Dok. Pribadi Michael V. Sianipar
Hengkang dari PSI Michael Victor Sianipar Berlabuh ke Perindo, Rian Ernest dan Lainnya ke Mana?

Sejumlah kader keluar dari PSI. Kemudian mereke berlabuh ke partai lain seperti Victor Sianipar ke Prindo. Rian Ernest dan Tsamara Amany ke mana?


Mereka yang Hengkang dari PSI, Profil Tsamara Amany hingga Rian Ernest

19 Desember 2022

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Mereka yang Hengkang dari PSI, Profil Tsamara Amany hingga Rian Ernest

Sejumlah Kader PSI keluar partai: Tsamara Amany, Rian Ernest Tanudjaja, Michael Victor Sianipar, Surya Tjandra, dan Sunny Tanuwidjaja. Ini profilnya.


Selain Rian Ernest, Inilah Daftar Kader dan Politikus yang Lebih Dulu Mundur dari PSI

16 Desember 2022

Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest memenuhi panggilan Bareskrim Polri sebagai pelapor terkait video Potong Bebek Angsa PKI Fadli Zon, di Bareskrim Polri, Tanah Abang Jakarta Pusat, Jumat 12 Oktober 2018 /TEMPO-TAUFIQ SIDDIQ
Selain Rian Ernest, Inilah Daftar Kader dan Politikus yang Lebih Dulu Mundur dari PSI

Mundurnya Rian Ernest menambah daftar kader dan politikus PSI dengan nama besar yang mundur dari partai tersebut.


Rian Ernest Mundur dari PSI: Meski Berat, Ini Langkah yang Benar

15 Desember 2022

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Rian Ernest Mundur dari PSI: Meski Berat, Ini Langkah yang Benar

Rian Ernest, menyatakan mengundurkan diri dari PSI. Pernyataan ini diungkapkan Ernest melalui sebuah video yang diunggah di akun Facebooknya.


Empat Pentolan PSI Mundur, Dua Blak-blakan Dukung Anies

6 Desember 2022

Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar dan wakilnya Rian Ernest saat melaporkan Ninoy Karundeng terkait tulisan yang menyinggung Ketua Umum PSI Grace Natalie ke Polda Metro Jaya Jumat 12 Juli 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ
Empat Pentolan PSI Mundur, Dua Blak-blakan Dukung Anies

Ketua DPW PSI DKI Michael Victor Sianipar menambah daftar kader Partai Solidaritas Indonesia yang mundur


Sunny Tanuwidjaja Disebut Merapat ke Anies, PSI DKI: Itu Hak Politik Beliau

7 Juli 2022

Ketua PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar saat berkunjung ke Gedung Tempo untuk melakukan audiensi bersama redaksi Tempo pada Selasa, 7 Juni 2022. Kredit: TEMPO/Khory
Sunny Tanuwidjaja Disebut Merapat ke Anies, PSI DKI: Itu Hak Politik Beliau

Laporan Majalah Tempo menyebut salah satu pendiri PSI, Sunny Tanuwidjaja, menyokong Anies dan memberi masukan menghadapi Pemilu 2024


Jejak Sunny Tanuwidjaja: Dulu Pecah Kongsi dengan Ahok, Kini Merapat ke Anies

29 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri), bersama Staff khususnya, Sunny Tanuwidjaja, menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa  Mohamad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 5 September 2016. Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirkan Ahok dan Sunny memberikan keterangan saksi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Jejak Sunny Tanuwidjaja: Dulu Pecah Kongsi dengan Ahok, Kini Merapat ke Anies

Sunny Tanuwidjaja mundur dari partai yang didirikannya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diduga berbeda pandangan soal Anies Baswedan


Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Gara-gara Sokong Anies?

29 Juni 2022

Staf khusus Gubernur DKl Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja duduk di ruang tunggu Gedung KPK, Jakarta, 13 April 2016. Penyidik KPK meminta keterangan Sunny sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai proyek Reklamasi Teluk Jakarta untuk tersangka Ketua Komisi D DPRD DKl, M. Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Gara-gara Sokong Anies?

Sunny Tanuwidjaja mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI. Kemunduran Sunny diduga berkaitan dengan sikap politiknya mendukung Anies Baswedan.


Ahok Soal Hubungannya dengan Sunny Tanuwidjaja: Gue Marah Besar

17 Februari 2020

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan staf khususnya, Sunny Tanuwidjaja memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, 25 Juli 2016. Saat memberikan kesaksian Sunny mengaku bahwa ia tidak menerima gaji dari Ahok selama ia menjadi staf pribadinya. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ahok Soal Hubungannya dengan Sunny Tanuwidjaja: Gue Marah Besar

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan marah besar kepada Sunny Tanuwidjaja.