TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara Konferensi Perkotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Preparatory Committee (PrepCom) III United Nation (UN) Habitat di Hall Exhibition, lantai tiga Grand City Surabaya, Senin, 25 Juli 2016.
Dalam pidatonya, Kalla berharap, fenomena perpindahan masyarakat dari desa ke kota atau urbanisasi bermanfaat. Sebab, kata dia, urbanisasi tidak bisa dicegah. "UN Habitat III ini diharapkan menciptakan kerja sama," ujarnya.
Menurut Kalla, urbanisasi harus diiringi dengan pembangunan yang seimbang antara penduduk dan wilayahnya. Sebab, kata dia, permasalahan urbanisasi disebabkan ketidakseimbangan jumlah penduduk dengan lahan yang tersedia di perdesaan. Namun Kalla optimistis hal itu bisa diatasi.
Kalla mencontohkan Cina dengan jumlah penduduk terbesar di dunia justru bisa menjadi negara maju. Menurut Kalla, Cina patut dicontoh. Sebab, negara itu berhasil mengelola ledakan jumlah penduduk dengan baik. "Karena Cina bisa menjadi produsen sekaligus konsumen," ucapnya.
Sebelum Kalla memberikan sambutan, Secretary-General of Habitat III Joan Clos berterima kasih kepada pemerintah dan warga Kota Surabaya karena telah menjadi tuan rumah yang baik.
Konferensi UN Habitat telah diselenggarakan dua kali, yaitu pada 1976 dan 1996. PrepCom III UN Habitat dihadiri para pejabat dari 193 negara anggota PBB. Para delegasi akan mematangkan isu strategis yang hendak dibahas dalam Konferensi UN Habitat III di Quito, Ekuador, pertengahan Oktober 2016.
Setelah membuka acara, Kalla dan Joan Clos menuju hall exhibition di lantai satu. Di hall itu, dipamerkan lukisan dan gerai yang menunjukkan potensi wilayah berbagai negara. Clos dan Kalla berhenti sebentar di salah satu stan yang menunjukkan grafik urbanisasi per 20 tahun.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH