TEMPO.CO, London - Sistem pengiriman menggunakan drone dari Amazon, Prime Air, terus mengalami pengembangan sejak diumumkan pada akhir 2013. Pesawat tak berawak yang diluncurkan November tahun lalu itu melangkah lebih jauh untuk pengoperasiannya.
Amazon telah mengumumkan akan bermitra dengan pemerintah Inggris dan Otoritas Penerbangan Sipil Inggris untuk menguji drone itu pada tiga bidang utama, yaitu operasi di luar garis pandang di daerah pedesaan, pengujian sensor untuk menghindari bahaya, dan pengoperasian satu orang untuk beberapa drone.
"Menggunakan drone kecil untuk pengiriman paket akan meningkatkan pengalaman pelanggan, menciptakan lapangan kerja baru pada industri yang berkembang pesat, dan merintis metode pengiriman berkelanjutan baru untuk memenuhi permintaan pada masa mendatang," kata Vice President of Global Public Policy Amazon Paul Misener, sebagaimana dikutip CNET, Senin, 25 Juli 2016.
"Inggris sedang memetakan jalan ke depan untuk teknologi pesawat tanpa awak yang akan menguntungkan konsumen, industri, dan masyarakat," ujar Misener.
Amazon merinci rencana Prime Air awal tahun ini, menempatkan batas waktu selama 30 menit untuk pengiriman drone, dan batas berat 55 pound (25 kilogram).
CNET | ERWIN Z.