TEMPO.CO, Samarinda - Juru bicara Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Besar Slamet Pribadi, menyatakan tim investigasi internal BNN sudah bekerja untuk mengungkap seluruh kejanggalan dalam institusinya terkait dengan pengakuan Freddy Budiman yang disampaikan Harris Azhar dari Kontras.
"Semua itu akan menjadi bagian dari pemeriksaan. Apa pun. Apakah itu menyangkut yang pergi ke Cina atau CCTV atau menyangkut uang Rp 450 miliar," kata Slamet Pribadi, Kamis, 4 Agustus 2016, di Samarinda, Kalimantan Timur.
Soal permintaan pencabutan CCTV, Slamet berkilah itu bagian teori penggeledahan. Ketika petugas masuk ke suatu kawasan, kata dia, bisa saja mereka minta tolong CCTV dimatikan sebentar agar perjalanan petugas tak terpantau. "Tapi itu teknis, bisa jadi juga tidak. Tapi nanti kita tunggu saja," ujar Slamet.
Slamet meminta semua pihak bersabar menunggu hasil kerja tim investigasi. Namun, prinsipnya, jika memang ada anggota yang terlibat, pasti akan ditindak tegas. "Kalau ada pejabat BNN atau siapa pun yang terlibat, pasti akan ditindak," tutur Slamet.
Slamet mengungkapkan, target kerja tim investigasi internal diperkirakan akan rampung sebulan ke depan.
FIRMAN HIDAYAT