TEMPO.CO, Rio de Jeneiro - Serangkaian kriminal menjamur di kota Rio De Jeneiro, selaku tuan rumah Olimpiade 2016. Sebagian besar aksi kejahatan tersebut adalah perampokan dan pencurian, baik itu sebelum maupun sesudah acara pembukaan.
Insiden pertama melanda seorang atlet lari gawang asal Cina, Shi Dhongpeng dan juru kameranya pada 25 Juli 2016, saat hendak check in di sebuah hotel. Ketika itu keduanya didekati seorang pemuda yang terlihat mabuk dan kemudian muntah dan mengenai baju Shi. Saat dia membersihkan bajunya dan kameramen mengejar pria pemabuk tersebut, seketika itu pula tasnya yang berisi perlengkapan kamera hilang.
Seorang fotografer wanita asal Australia, Brett Costello kehilangan tas berisi satu set kameranya yang bernilai sekitar US$ 40 ribu (Rp 524,7 juta) . Costello menilai pelakunya merupakan pencuri terorganisasi yang beraksi di cafe dekat arena Olimpiade. Berdasarkan hasil rekaman kamera pengawas di tempat kejadian, terlihat seorang pria membawa lari tasnya. Saat dia mengejar pelaku, dua orang yang diduga sebagai teman pelaku memberikan dia arah yang salah untuk mengejar pencurinya.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Sabtu, 6 Agustus, dia kemudian mendapati seorang pria yang mengenakan jaketnya dan langsung menangkapnya. Costello berharap agar perlengkapan fotografinya dapat segera ditemukan.
Korban berikutnya dialami tim Rusia. Pencuri telah masuk ke tempat penginapan mereka pada saat seremoni pembukaan Olimpiade Rio 2016.Mereka mengatakan bahwa tiga laptop dan kamera hilang dicuri.
Beberapa saat setelah pembukaan perhelatan olahraga terakbar di dunia tersebut, Felipe Seixas, koordinator khusus keamanan untuk kegiatan tersebut, dihadang oleh lima orang pria bersenjatakan pisau yang hendak merampoknya. Beruntung dia didampingi dua pengawal dari kepolisian yang menyamar, sehingga dapat selamat dari tindak kejahatan tersebut.
Stratos Safioleas, humas dari tim Yunani melaporkan kehilangan peralatan elektroniknya senilai US$ 11.000 (Rp 144,2 juta) yang dicuri dari Marriott Hotel di sebelah Olympic Park, Rio De Jeneiro. Pihak hotel dikabarkan menolak untuk menunjukkan kepadanya hasil rekaman CCTV, sehingga Safioleas menelepon polisi dan tengah menyiapkan pengacara untuk menindaklanjuti kasus itu.
Insiden selanjutnya melanda dua pelatih dayung Australia yang dirampok dengan todongan pisau oleh dua remaja di Pantai Ipanema pada Jumat malam. Salah satu pelatih ditodongkan pisau oleh pelaku yang kemudian melarikan diri bersama kartu kreditnya, ponsel dan blaser tim Australia serta kamera berisi foto-foto saat pertandingan.
Terbaru, Menteri Pendidikan dan Olahraga Portugal Tiago Brandao Rodrigues dirampok saat kembali ke penginapannya setelah menyaksikan perlombaan balap sepeda dalam Olimpiade Rio pada Minggu, 7 Agustus.
Dua perampok menodongkan pisau ke arah Rodrigues, yang saat itu dikawal ajudannya menuju hotel yang berlokasi di dekat Pantai Ipanema, kawasan elite di Rio. Uang tunai dan telepon seluler milik pejabat tinggi Portugal tersebut berpindah ke tangan perampok. Para perampok kemudian melarikan diri sambil membawa hasil rampokannya. Namun seorang perampok berhasil ditangkap penduduk setempat kemudian diserahkan kepada polisi.
Menyusul rentetan perampokan tersebut, pihak kemanan Brasil berjanji untuk meningkatkan pengawasan serta penjagaan demi memastikan kegiatan selama Olimpiade berjalan lancar. Saat ini terdapat 85 ribu petugas keamanan yang ditugaskan untuk memastikan keamanan selama 17 hari perhelatan olahraga terbesar di dunia tersebut.
STUFF|MIRROR|RT|ABC.AU|YON DEMA