TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan akuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy, akan berdampak terhadap penghitungan harga listrik ke masyarakat. Akuisisi ini akan membuat harga listrik ke masyarakat menjadi lebih murah.
"Pasti lebih murah, karena ada efisiensi," kata Sofyan Basir saat ditemui dalam acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2016, di Jakarta Convention Centre, Rabu, 9 Agustus 2016.
Sofyan menjelaskan mengapa bisa lebih murah, karena selama ini yang menggali dan membor sumber energi panas bumi itu adalah Pertamina. Setelah itu, PLN membeli hasil uapnya dari Pertamina. "Berarti kan ada dua langkah di situ," ucap Sofyan.
Baca: Listrik Terminal 3 Padam, 38 Jadwal Penerbangan Garuda Delay
Sofyan menambahkan, dalam proses itu, Pertamina pasti akan mencari laba dari penjualan energi. Nantinya jika PGE jadi diakuisisi PLN, tidak ada skema seperti itu. "Kalau sama-sama (PLN dan Pertamina) tidak terjadi skema rente tadi itu."
Ketika ditanyakan mengenai berapa hitung-hitungan harga yang turun akibat skema baru nanti, Sofyan mengaku belum tahu. Namun, ia memastikan cost-nya akan lebih murah. "Kami punya hak yang sama untuk diberikan konsesinya kan, selama ini kan tidak," tuturnya.
Simak: Luhut Bantah Ingin Buka Investasi Asing di Perikanan Tangkap
Sofyan berujar bahwa ini adalah langkah yang dilakukan untuk mencapai target 7 ribu megawatt dari panas bumi pada 2025. Bagi dia, jika PLN dan Pertamina bersatu memiliki PGE akan membuat kemampuan PGE melakukan eksplorasi jauh lebih besar.
Sofyan juga mengatakan untuk melancarkan tujuan ini, ia akan melakukan diskusi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Pasti akan diskusi kental dengan Pak Menteri ESDM."
DIKO OKTARA