Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Haris Azhar Sebut Fakta Baru Peran BNN-Bea Cukai soal Freddy

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Koordinator Kuasa Hukum untuk Haris Azhar, Luhut MP Pangaribuan, Koordinator KontraS Haris Azhar, dan anggota Kuasa Hukum Turman M Panggabean, berjabat tangan usai konferensi pers di Jakarta, 8 Agustus 2016. Sebanyak 155 advokat dari berbagai wilayah di Tanah Air menyatakan kesediaan menjadi anggota kuasa hukum untuk membela Haris Azhar yang dilaporkan melakukan tindakan pencemaran nama baik oleh Polri, TNI dan BNN karena telah mempublikasikan cerita Freddy Budiman lewat media sosial. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Koordinator Kuasa Hukum untuk Haris Azhar, Luhut MP Pangaribuan, Koordinator KontraS Haris Azhar, dan anggota Kuasa Hukum Turman M Panggabean, berjabat tangan usai konferensi pers di Jakarta, 8 Agustus 2016. Sebanyak 155 advokat dari berbagai wilayah di Tanah Air menyatakan kesediaan menjadi anggota kuasa hukum untuk membela Haris Azhar yang dilaporkan melakukan tindakan pencemaran nama baik oleh Polri, TNI dan BNN karena telah mempublikasikan cerita Freddy Budiman lewat media sosial. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, membeberkan bukti baru mengenai kasus terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman. Bukti itu terkait dengan putusan hukum terhadap Muhamad Mukhtar, salah satu aktor lapangan yang ditugasi oleh Freddy untuk mengurus persiapan paket narkoba sampai ke tempat tujuan.

"Terkait operasi controlled delivery yang melibatkan tim gabungan dari BNN (Badan Narkotika Nasional dan Bea-Cukai," kata Haris di Kantor KontraS, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Agustus 2016. Operasi Controlled delivery bertujuan membuka jaringan yang terputus tentang narkoba. Seharusnya operasi dilakukan sampai barang tiba di tujuan sehingga bisa diketahui siapa penerima, pemberi, dan jaringannya.

Baca: PPATK Temukan Aliran Dana Jaringan Narkoba Freddy Budiman

Namun, dalam kasus tersebut tujuan dari operasi controlled delivery yang dilakukan BNN tidak tercapai. Hal tersebut dikarenakan sebelum sampai tujuan, yaitu gudang yang berada di Jalan Kamal Raya Cengkareng Jakarta Barat, paket sekitar 1,4 juta pil ekstasi yang diantarkan oleh telah dihentikan oleh petugas BNN dan aparat Bea-Cukai di luar pintu tol Kamal Raya. "Termasuk Mukhtar ditangkap," ujar Haris.

Menurut pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, prinsip pelaksanaan operasi adalah untuk mengungkapkan siapa si pengirim, si penyalur, si penerima bahkan sampai konsumen. "Jaringan akan terbuka lebar kalau berhasil," kata dia. Namun, terjadi kejanggalan saat dilakukan controlled delivery ini, yakni Muchtar yang membawa paket narkoba diberhentikan tiba-tiba sebelum sampai tujuan.

Baca: TPF Testimoni Freddy Budiman Cari Bukti ke LP Nusakambangan

Selain itu, Muchtar ditangkap dan sampai saat ini tidak diketahui siapa yang menyuruh memberhentikan mereka. "Seakan-akan sejak dari pelabuhan sudah diikuti," kata Bambang. Karena itu diperkirakan apakah ada penyalahgunaan otoritas tentang pelaksanaan dan sistem prosedur operasional dalam controlled delivery ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat, Rudy Gunawan, mengatakan pelaksanaan controlled delivery di Indonesia sebenarnya masih belum jelas aturannya. "SOP (Standar Operational Procedure) mengenai controlled delivery tidak tersedia," kata dia. Karenanya sampai saat ini belum dapat disimpulkan apakah operasi controlled delivery yang dilakukan pada 2012 lalu berhasil atau tidak.

Baca: Soal Freddy, Yasonna: Silakan Liberti Sitinjak Ungkap Semua

Bila kembali kepada tujuan pelaksanaan operasi controlled delivery dapat dikatakan tidak berhasil. "Karena tidak mengungkap secara keseluruhan atau paling tidak siapa penerima paket narkoba itu," kata dia. Apalagi hasil controlled delivery hanya membawa satu nama, Muchtar sebagai aktor lapangannya. "Apakah operasi ini benar-benar bersih atau justru ada yang terlibat," ujar Rudy.

ODELIA SINAGA

Baca Juga
Ahok Ogah Dibandingkan dengan Risma Cara Mengurus Trotoar

Kontrak di Formula 1 Diputus Manor, Ini Kata Rio Haryanto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

3 jam lalu

Chandrika Chika. Foto: Instagram.
Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

Empat hari sebelum ditangkap, Chandrika Chika mengunggah foto dirinya yang mengekspos sebagian punggungnya yang menggelap karena berjemur.


Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

3 jam lalu

Polres Metro Jakarta Selatan tangkap selebgram dan atlet e-sports pada Senin, 22 April 2024 karena gunakan liquid ganja. Selasa, 23 April 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

12 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

Kompolnas menilai atasan langsung dari anggota polisi yang ditangkap karena konsumsi narkoba harus turut diperiksa karena gagal mengawasi anak buahnya


Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

14 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

Poengky menduga atasan dari empat polisi pesta narkoba tersebut tidak menjalankan pengawasan melekat (waskat) sesuai Peraturan Kapolri.


Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

15 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

Satu anggota Polres Metro Jakarta Timur yang ikut ditangkap bersama empat polisi dari Polda Metro Jaya karena pesta narkoba di Depok dilepas.


Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

1 hari lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

Kompolnas akan meminta klarifikasi dari Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan tentang dugaan keterlibatan anggota polri dalam kasus narkoba.


Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

Satu personel yang ditangkap dalam penggerebekan polisi pesta narkoba di Depok sudah dilepas dan kembali bertugas.


Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

Ketua RW kaget ada penangkapan warganya yang kedapatan pesta narkoba, apalagi anak tokoh masyarakat di wilayahnya.


5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

1 hari lalu

Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat jaringan narkoba Fredy Pratama. AKP Andri Gustami melancarkan pengiriman narkoba jaringan Fredy Pratama saat melewati Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten. Dok. Istimewa
5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami