TEMPO.CO, Balikpapan - Panglima Kodam Militer VI Mulawarman Mayor Jenderal Johny L. Lumbis mengatakan ada dua titik sengketa perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Kalimantan. Titik perbatasan berstatus quo tersebut terletak di Sei Sumantipal dan Sei Sinapad, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. "Dua titik perbatasan itu belum ada kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia,” kata Johny, Selasa, 16 Agustus 2016.
Johny mengatakan status quo dua titik perbatasan tersebut sudah berlangsung cukup lama. Kedua negara, kata dia, saat ini masih melakukan pembahasan bersama dalam menyepakati keberadaan titik perbatasan di daerah Lumbis Ogong itu. “Kami hanya melaksanakan perintah pengamanan perbatasan. Pemerintah pusat yang membahas soal tapal batas ini dengan Malaysia,” ujarnya.
Menurut Johny, pasukan pengamanan perbatasan TNI hanya melakukan pengamanan di titik terdalam area Sei Sumantipal dan Sei Sinapad. TNI mengerahkan dua batalion pasukan perbatasan sepanjang 1.038 kilometer wilayah Kodam Mulawarman. “Pasukan Malaysia juga mengamankan wilayahnya sendiri,” tuturnya.
Namun Johny memastikan nasionalisme ratusan warga Lumbis Ogong yang memiliki kedekatan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Warga Lumbis Ogong tetap menjaga tradisi perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia setiap Agustus.
“Rasa nasionalisme mereka tidak perlu diragukan lagi. Mereka merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia selama sebulan penuh. Acaranya macam-macam, seperti lomba sepak bola,” ucapnya.
Sebanyak 21 dusun Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, berstatus outstanding boundary problem (OBP). Area seluas 154 ribu hektare perbatasan ini belum memperoleh kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia.
S.G. WIBISONO