Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini yang Bikin Istana Disebut Kecolongan soal Arcandra

Editor

Sugiharto

image-gnews
Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka usai acara Upacara Pengukuhan Paskibraka di Istana Merdeka, Jakarta, 15 Agustus 2016. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka usai acara Upacara Pengukuhan Paskibraka di Istana Merdeka, Jakarta, 15 Agustus 2016. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pencopotan Arcandra Tahar dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral lantaran mengantongi paspor Amerika Serikat membuat publik terhenyak.

Apakah begitu longgar mekanisme seleksi dan pengecekan data pribadi para calon menteri? Padahal Presiden RI memiliki kewenangan dan perangkat untuk mencari data tentang para menterinya. Sejumlah politikus di Dewan Perwakilan Rakyat pun langsung menyuarakan perlunya hak interpelasi (hak meminta penjelasan kepada Presiden) untuk mengetahui duduk perkara penunjukan Arcandra.

BacaMenteri Yasonna: Menteri Arcandra Punya Paspor AS

Ternyata, Badan Intelijen Negara, yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, tak mengetahui secara detail sosok dan latar belakang Arcandra. Menurut Kepala BIN Sutiyoso, pihaknya baru mengetahui Arcandra ditunjuk menjadi menteri sesaat sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle kabinet pada akhir Juli 2016.

"Penunjukan menteri adalah hak prerogatif Presiden. Kami semua baru mengetahui beberapa saat sebelum dilantik," kata Sutiyoso lewat pesan pendek kepada Tempo pada Selasa, 16 Agustus 2016.

BacaSoal Arcandra, Johan Budi: Istana Jangan Disebut Kebobolan 

Sutiyoso tak menjawab ketika ditanya terbongkarnya kepemilikan paspor ganda Arcandra, yakni Amerika dan Indonesia.

Undang-Undang Imigrasi menyebutkan, seseorang serta-merta hilang kewarganegaraan RI-nya jika menjadi warga negara asing. Informasi soal status kewarganegaraan Arcandra diperoleh Tempo pada Jumat malam pekan lalu, 12 Agustus 2016.

BacaYasonna: Arcandra Datang Pakai Paspor Indonesia

Sutiyoso memastikan keputusan Presiden Jokowi mencopot Arcandra pada Senin malam, 15 Agustus 2016, sudah melalui pertimbangan matang. "Dalam konteks kasus AT (Arcandra Tahar), Presiden sudah membuat keputusan cepat dan tepat. Masyarakat bisa memahami," tutur Sutiyoso.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arcandra diberhentikan dengan hormat setelah 20 hari bekerja. Posisi Menteri ESDM yang kosong kini dijabat Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai penjabat sementara.

BacaLuhut Bantah Usulkan Nama Arcandra Tahar ke Jokowi

Menanggapi masalah Arcandra, Wakil Ketua Komisi Luar Negeri DPR Meutya Hafid mengatakan kasus serupa tak boleh terjadi lagi. BIN semestinya tak boleh luput memberikan masukan dan informasi kepada Presiden yang akan memutuskan masalah-masalah penting.

"Kemarin agak terlambat, (kewarganegaraan Arcandra) baru diketahui beberapa lama,” ujar Meutya di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2016. “Saya rasa polemiknya harus segera diselesaikan.” 

BacaFadli Zon Minta DPR Tak Interpelasi Kasus Arcandra

Di sisi lain, politikus Partai Golkar itu menilai, Presiden Jokowi telah bertindak tegas menyelesaikan polemik ini. "Saya rasa tinggal cari menteri yang pas dengan Presiden," katanya.

Meutya menyarankan Presiden Jokowi menggunakan prinsip kehati-hatian memilih menteri pengganti, terutama melihat latar belakangnya. "Kalau mau disalahkan, kami tidak tahu siapa yang kasih masukan (soal Arcandra) ini," ucap Meutya.

YOHANES PASKALIS | ARKHELAUS W.

Terpopuler:
Mertua Arcandra: Setahu Saya Hanya Paspor Indonesia  
Presiden Jokowi Berhentikan Arcandra sebagai Menteri ESDM
Ahok Mendadak Puji-puji Jokowi, Terkait Pilgub DKI?
Arcandra Punya Paspor AS, Ruhut: Jokowi Tidak Kebobolan
Gloria Paskibraka: Darah dan Napas Saya untuk Indonesia 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

15 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.


Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

17 hari lalu

Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Tim Pembela Prabowo-Gibran yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra mendaftarkan diri untuk menghadapi gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di MK. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

35 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

38 hari lalu

Para pengunjuk rasa memegang poster saat protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai ujaran kebencian terhadap Muslim yang dilakukan oleh para pemimpin Hindu, di New Delhi, India, 27 Desember 2021. REUTERS/Adnan Abidi
India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

Pemerintahan Narendra Modi akan menerapkan undang-undang kewarganegaraan kontroversial yang mengecualikan umat muslim.


Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

43 hari lalu

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly.
Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk membuat kajian mengenai status kewarganegaraan.


Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

7 Februari 2024

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat penyerahan sertifikat tanah kepada warga di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 3 Februari 2024. Presiden menyerahkan 3.000 sertifikat hak milik (SHM) atas tanah hasil program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) kepada masyarakat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.  ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.


Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

4 Februari 2024

Ilustrasi sertifikat tanah. Istimewa
Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

Polisi juga menetapkan istri eks Kepala BPN Sorong sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan sertifikat tanah. Satu terlapor lain adalah seorang caleg.


Volodymyr Zelensky Usulkan Aturan Kewarganegaraan Ganda

22 Januari 2024

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui saluran telepon, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 26 April 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Volodymyr Zelensky Usulkan Aturan Kewarganegaraan Ganda

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan perubahan konstitusi untuk mengizinkan kewarganegaraan ganda sebagai tanda terima kasih pada diaspora Ukraina.


PPATK Jabarkan Jumlah dan Instansi Ihwal Transaksi Janggal Dana Kampanye Pemilu 2024

10 Januari 2024

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memberikan penjelasan dan pemaparan saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
PPATK Jabarkan Jumlah dan Instansi Ihwal Transaksi Janggal Dana Kampanye Pemilu 2024

PPATK sudah mengirimkan hasil analisisnya itu ke KPK, Bawaslu, BIN, Polri, dan OJK.


Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

8 Januari 2024

Sejumlah pengungsi etnis Rohingnya berada di tempat penampungan sementara di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (4/1/2024). United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah, mitra kerja, dan masyarakat sekitar untuk memastikan kondisi 157 pengungsi etnis Rohingya mendapatkan keselamatan dan kelayakan tempat tinggal. ANTARA FOTO/Yudi
Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

Menlu Retno mengatakan demokrasi dan stabilitas di Myanmar menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya.