TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengikuti apel kehormatan dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu dinihari, 17 Agustus 2016. Upacara ini digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia.
Ahok berdiri di barisan tengah sayap kiri lapangan upacara bersama dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Upacara yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu dimulai pukul 00.00 WIB dan berakhir pukul 00.18.
Baca: Ingat Pahlawan, Ahok: Pejabat Tak harus Korban Nyawa, tapi..
Jokowi dan istri, Iriana Jokowi, serta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istrinya, Mufidah Kalla, lebih dulu meninggalkan lapangan upacara, disusul para menteri dan pejabat negara. Ketika berjalan, peserta upacara perwakilan tenaga kesehatan memanggil nama Ahok. "Pak Ahok, Pak Ahok!" Kata mereka dengan suara pelan.
Ahok menoleh dan berhenti sejenak, ia sempat ragu meneruskan berjalan atau menghampiri barisan yang didominasi ibu-ibu itu. Ahok memilih menyalami mereka. Dia pun diserbu untuk berfoto bersama. Salah satunya menjelaskan, mereka adalah perwakilan Tenaga Kesehatan Teladan Nasional Kementerian Kesehatan.
Baca: Banyak Warga Bersandiwara Bikin Ahok Sering Marah-marah
Sebanyak 216 orang yang hadir dalam upacara itu merupakan perwakilan dari sembilan profesi, seperti bidan, dokter, dan dokter gigi. Mereka datang dari berbagai provinsi. "Dari 34 provinsi," ucapnya. Lebih dari 20 menit Ahok menerima permintaan foto dan bersalaman. "Udah subuh ini," kata Ahok bercanda. Wajahnya terus tersenyum.
Beberapa di antaranya memperkenalkan diri. "Jauh-jauh dari Riau, Pak," ujar salah satu dari mereka. "Saya dari Sultra (Sulawesi Tenggara), Pak," kata yang satu. "Saya Banten, Pak," ujar yang lainnya. "Cukup ya, Bapak mau istirahat," ujar pengawal Ahok. Namun mereka terus mengikuti Ahok hingga di depan gerbang taman makam pahlawan.
Baca: Buka Kartu, Ini Ahok Alasan Pilih Djarot Jadi Wakil Gubernur
Di ujung jalan, Ahok berbalik ke arah monumen dan makam. Dia membungkukkan badan sekali. Lalu Ahok kembali menghadap ke jalan keluar dan berjalan menuju mobilnya. Para dokter dan bidan ini mengaku memanggil Ahok karena mengenal sosoknya. Suasana lokasi upacara yang gelap membuat mereka sulit mengenali pejabat yang hadir.
"Yang kelihatan cuma Pak Ahok, yang tinggi dan gagah," kata Dewi Pratiwi, yang mengaku dokter gigi dari Jambi. Selain perwakilan bidan dan dokter, ada pula petani. Salah satunya Muhammad Noor. Dia petani berprestasi tingkat nasional asal Kalimantan Barat. Dia bersama empat petani lainnya menghadiri upacara ini.
Baca: Ahok Mendadak Puji-puji Jokowi, Terkait Pilgub DKI?
Suasana upacara tahunan itu hening. Jokowi membacakan naskah perenungan, yang dilanjutkan penyalaan obor dan mengheningkan cipta. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memimpin pembacaan doa. Lalu para peserta memberikan penghormatan kepada para pahlawan.
REZKI ALVIONITASARI
Baca Juga
Satgas Bela Gloria Paskibraka: Menpora Tak Jujur ke Publik
Rio 2016: Kisah Wanita Berhijab Peraih Perunggu bagi Amerika