TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menyumbang medali emas dari cabang bulu tangkis di Olimpiade Rio. Pasangan unggulan ketiga ini mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, di partai puncak dengan dua set langsung 21-14, 21-12.
Sebelumnya Liliyana mengatakan bahwa di Olimpiade ini apa pun bisa terjadi. Pemain Malaysia juga bagus mainnya dan menyisihkan pasangan Cina. Namun, dari rekor pertemuan, Tontontowi/Liliyana lebih unggul. "Siapa yang lebih siap, itu yang menang. Tinggal adu mental aja,” kata Liliyana.
Dalam pertandingan final, pasangan Tontowi/Liliyana bermain cepat dan taktis. Dalam game pertama, mereka langsung unggul 9-2 dengan pukulan bola bertubi-tubi dan penempatan bola yang terarah ke tempat kosong. Duet Indonesia ini menutup perlawanan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan 21-14, dalam waktu 20 menit.
Dalam game kedua, duet Tontowi/Liliyana kembali memimpin perolehan poin 17-11 selama 20 menit pertandingan. Meski sempat beberapa kali melakukan kesalahan servis, akhirnya Indonesia berhasil menutup pertandingan dengan 21-12 dalam waktu 22 menit.
Ini medali emas pertama Indonesia setelah atlet angkat besi Sri Wahyuni dan Eko Yuli Erawan masing-masing menyumbang satu medali perak. Dengan kemenangan ini, posisi Indonesia juga naik ke posisi 39 dari posisi ke-56 klasemen sementara perolehan medali. Indonesia menggeser Ceko yang memperoleh 1 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Satu medali emas di cabang badminton ini memperbaiki prestasi di Olimpiade London 2012. Indonesia tak membawa satu medali pun di cabang favorit ini empat tahun lalu.
RIO2016 | NUR HARYANTO