TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) segera merealisasi rencana pembuatan toilet umum di setiap halte. Saat ini Transjakarta masih menunggu desain toilet yang akan dibangun di beberapa titik sebagai percobaan.
"Desain sedang dibuat. Kami sedang buat rancangannya di dua tempat," ucap Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono, Senin, 22 Agustus 2016.
Budi mengatakan toilet nantinya akan satu rangkaian dengan masing-masing halte, sehingga tidak terpisah dan memudahkan pelanggan. Setidaknya ada 80 halte yang akan dilakukan uji coba penempatan toilet. "Kalau kayak sekarang, (toilet) kan jauh tuh. (Desain sekarang) biar customer gampang (ke toilet)," ujar Budi.
Pembangunan toilet ini nantinya tidak dipasang di setiap halte, tapi dibuat selang-seling. Toilet akan di tempatkan di setiap dua-tiga halte Transjakarta. Selain itu, setiap pelanggan diwajibkan menggunakan kartu setiap kali ingin menggunakan toilet. Tujuannya adalah menjaga kebersihan dan mendorong pelanggan memiliki kartu akses Transjakarta.
Budi menjelaskan, rencana pembangunan toilet ini masih terkendala oleh otoritas setempat yang mempermasalahkan kondisi lingkungan. Masih ada pihak yang komplain dan tidak setuju rencana pembuatan toilet tersebut. "Mereka kan enggak setuju. Tapi sebenarnya (kami) sudah buat pondasi, tinggal sedikit lagi," tuturnya.
Karena itu, Budi belum mau menyebutkan kapan tepatnya realisasi pembangunan toilet di halte Transjakarta. Namun, ia menjanjikan, dalam waktu dekat, rencana tersebut akan terealisasi. "Saya sih berharap bulan ini sudah ada contoh," ucap Budi.
Rancangan pembangunan toilet ini, menurut Budi, sudah disetujui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Adapun pembiayaannya menggunakan anggaran daerah yang diperuntukkan sebagai dana perbaikan halte pada 2015. Untuk sementara, pengelolaannya pun akan berada di bawah PT Transjakarta.
Budi mengatakan Transjakarta akan membuka kesempatan bekerja sama dengan pihak lain berkaitan dengan pembangunan toilet. Tapi Transjakarta berharap kerja sama tersebut bisa melibatkan produsen untuk sama-sama membangun toilet, misalnya dengan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR). "Nanti mereka bisa pasang iklan, bisa pasang merek di depannya," ujar Budi.
LARISSA HUDA