TEMPO.CO, Pekanbaru - Seorang tentara dari Kesatuan Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal-004 Dumai, Prajurit Satu Wahyudi, ditemukan tewas saat bertugas memadamkan kebakaran lahan di Desa Pasir putih, Bagan Sinembah, Rokan Hilir. Sebelumnya, korban sempat dinyatakan hilang dari rombongan selama sepekan.
"Benar, korban ditemukan siang tadi," kata Kepala Polres Rokan Hilir Ajun Komisaris Besar Posma Lubis, Selasa, 23 Agustus 2016.
Posma belum tahu persis penyebab kematian Pratu Wahyudi. Selama sepekan sejak menghilang dari rombongan, TNI dan kepolisian berupaya mencari korban yang terpisah dari rombongannya saat memadamkan api. Hilangnya korban sempat dikait-kaitkan dengan hal mistis. Satgas sempat melakukan doa bersama dan mendatangkan paranormal ke tempat kejadian.
Namun, hingga sepekan pencarian, korban tidak kunjung ditemukan. Terakhir, korban ditemukan dalam kondisi tewas terbakar tidak jauh dari lokasi korban menghilang, Selasa, 23 Agustus 2016, sekitar pukul 12.00.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger membenarkan informasi bahwa korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal. Sanger mengaku tidak tahu persis penyebab meninggalnya Pratu Wahyudi. Menurut Edwar, jasad korban utuh dan tidak ada luka bakar.
"Tim Satgas Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di bawah pimpinan Bapak Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman terbang menuju Dumai menyambut jenazah Pratu Wahyudi yang gugur dalam operasi penanggulangan Karhutla," kata Edwar dalam pesan pendek.
Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau dalam sebulan terakhir. Titik api muncul di sejumlah wilayah di Riau. Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan Riau mengerahkan enam helikopter waterbombing untuk memadamkan api serta melakukan teknik modifikasi cuaca hujan buatan. Tim gabungan dari TNI, kepolisian, dan Manggala Agni melakukan pemadaman lewat darat.
RIYAN NOFITRA