Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Obesitas pada Anak, Tergantung Pola Asuh Ortu

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Front Page Cantik. Mencegah Anak Obesitas. shutterstock.com
Front Page Cantik. Mencegah Anak Obesitas. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pola makan tidak seimbang dan kurang berolah raga merupakan dua faktor utama yang menyebabkan obesitas atau kegemukan. Namun ternyata, pola asuh orang tua juga sangat mepengaruhi pertumbuhan anak. Menurut psikolog Naomi Soetikno, jika orang tua salah asuh, maka kemungkinan anak menjadi obesitas menjadi besar.

"Pertama yang harus kita perhatikan adalah pola asuhnya. Terkadang ada orang tua yang membiarkan anaknya makan kapanpun dan dimanapun," kata Naomi di Locanda Senayan, Jakarta, 23 Agustus, 2016.

Biasanya hal ini dilakukan karena rasa sayang orang tua kepada anaknya. Namun, ternyata kebiasaan ini bisa menjadikan anak obesitas.

"Misal ada anak yang tak suka makan sayur, jadi mereka membiarkan anaknya untuk memakan apapun, dan asal mereka mau makan tanpa memperhatikan kandungan gizinya," lanjut dia. Padahal, menurutnya, makanan yang baik adalah makanan yang memberikan energi serta asuhan gizi yang seimbang.

Ia menyebut agar orang tua mampu membuat anaknya bergerak terutama setelah makan. "Jangan biarkan anak untuk tidur-tiduran setelah makan. Anak yang malas bergerak mudah terkena obesitas," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain mampu membuat anak-anak untuk melakukan aktifitas setelah makan, orang tua juga harus mampu membuat suasana makan menjadi menyenangkan.

"Makanlah bersama di meja makan. Tapi syaratnya buat suasana makan menjadi menyenangkan. Jangan marah anak jika makan mereka lambat, misalnya," terang Naomi. Ketika suasana makan tidak menyenangkan, anak akan malas untuk makan bersama dan lebih senang makan sendiri.

Menurut Naomi, makan bersama bukan hanya mampu meningkatkan ikatan anak dan orang tua melalui interaksi, tapi juga orang tuanya dapat memantau asupan makanan yang dikonsumsi oleh anak.

DINI TEJA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

5 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

15 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

31 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

34 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut bahwa cukai minuman berpemanis dapat menurunkan jumlah penderita diabetes dan obesitas.


11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

35 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas bisa jadi satu cikal bakal berbagai penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke hingga kanker. Ini tips cegah obesitas.


Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

35 hari lalu

Ilustrasi minuman ringan (pixabay.com)
Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

Industri Minuman Ringan mengklaim pihaknya telah berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang minim kalori dan gula ke masyarakat.


Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

35 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

Cegah Obesitas dengan cara menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif yang berkelanjutan dalam jangka panjang.


Dokter Minta Perbaiki Gaya Hidup untuk Atasi Sakit Maag

37 hari lalu

Ilustrasi maag. freepik.com
Dokter Minta Perbaiki Gaya Hidup untuk Atasi Sakit Maag

Dokter RSCM menjelaskan sakit maag bisa diatasi dengan memperbaiki gaya hidup dan menjaga berat badan.