TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia lakukan tender pengadaan sarana kereta api ringan atau light rail transit Palembang, Sumatra Selatan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan proses pengadaan rolling stock LRT Palembang, Sumatra Selatan setelah pemerintah menugaskannya.
“Pengadaan oleh KAI sesuai dengan Perpres No. 55/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 116/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta api ringan/ light rail transit di Provinsi Sumatera Selatan],” kata Edi, Jakarta, Selasa (23 Agustus 2016).
Dia menambahkan perusahaan menargetkan sarana LRT Palembang siap pada semester I/2018. Adapun mengenai perusahaan apa saja yang ikut dalam tender tersebut, dia mengaku, tidak hapal.
Terpisah, Direktur Logistik dan Pengembangan PT Kereta Api Indonesia Budi Noviantoro mengatakan saat ini terdapat delapan perusahaan yang ikut serta dalam proses tender pengadaan sarana LRT Palembang.
Perusahaan-perusahaan itu, dia mengungkapkan, berasal dari dalam negeri sebanyak satu perusahaan dan sisanya sebanyak tujuh perusahaan adalah perusahaan luar negeri. Adapun perusahaan-perusahaan luar negeri tersebut, dia menuturkan, seperti dari China, Korea Selatan, dan Jepang.
“Pokoknya itu paling lambat Januari 2018 sampai ke Indonesia,” ujar Budi yang enggan menyebutkan nama-nama perusahaan yang ikut dalam tender pengadaan sarana LRT Palembang, Sumsel.
Dia menambahkan sarana LRT Palembang tersebut harus sampai pada Januari 2018 karena masih harus melewati proses, salah satunya adalah sertifikasi dari Kementerian Perhubungan sebelum dapat digunakan.
Waktu untuk melakukan proses uji coba dan sertifikasi LRT tersebut, ucapnya, biasanya memakan waktu antara 4 bulan dan 5 bulan. Dengan Begitu, dia mengatakan, LRT Palembang dapat digunakan pada gelaran Asean Games 2018.
Terkait dengan besaran nilai lelang pengadaan sarana LRT Palembang tersebut, dia mengungkapkan nilainya masih masuk akal tanpa menyebutkan berapa besarannya.
